Makassar, Sonora.ID - Wali Kota, Danny Pomanto mengaku keberatan desain jalur rel kereta api Sulawesi Selatan mengalami perubahan.
Konsep awalnya yaitu elevated (melayang), seperti ditetapkan melalui Peraturan Daerah Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW).
Kemudian diubah menjadi at grade (permukaan tanah). Keputusan diambil Balai Pengelolaan Kereta Api dan terkesan secara diam-diam.
"Jadi kami tidak pernah menolak hadirnya kereta api. Yang kami tolak adalah desain jalur kereta api. Pemkot tidak dilibatkan (saat konsepnya diubah)," ujarnya.
Seperti disampaikan saat jumpa pers di kantor DPRD, Jl AP Petterani, Makassar.
Dia kemudian membandingkan dengan kota lainnya seiring mempunyai rel melayang. Jika tetap dipaksakan, dinilai melanggar aturan.
"Masa Medan, Bandung bisa elevated, kita tidak. Ini masalah Siri'na Pacce, kalau tidak elevated melanggar tata ruang," jelasnya.
Danny menginginkan, rel dibuat melayang saat melintasi Makassar untuk mengantisipasi dampak banjir. Khususnya di utara kota seperti Lantebung, Mandai, Tallo dan sekitarnya.
Baca Juga: Branding Lorong Wisata Makassar, Dinamai Kota Besar Dunia
Pertimbangan lainnya yaitu menghemat biaya. Jika rel di permukaan tanah, lahan yang dibutuhkan lebih banyak dan perlu membangun banyak jembatan untuk konektivitas daerah lintasan.