Palembang, Sonora.ID - Subvarian BA.275, yang merupakan varian baru Covid-19 dari India telah terdeteksi di Indonesia.
Ahli Mikrobiologi Universitas Sriwijaya (Unsri), Prof. Yuwono kepada Sonora (19/07/2022) menjelaskan bahwa varian omicron memiliki titik mutasi hingga 50 titik, artinya sampai kedepan akan sangat banyak varian yang lahir dari omicron.
“Ketika itu kita baru kenal yang namanya BA.2, BA.1 dan BA.3 tidak terkenal, setelah reda muncul subvarian BA.4, BA.5. dan saat belum reda muncul lagi BA.275 atau anakan dari BA.2. intinya mutasi sangat banyak sehingga mungkin muncul varian-varian itu,” ujarnya.
Omicron polanya tetap sama yaitu mudah menyebar namun tidak menimbulkan penyakit yang berat termasuk BA.275.
Ada tiga kasus di Indonesia yang terpapar BA.275 dan semua ringan-ringan saja.
Omicron menurunkan efektifitas vaksin hingga 30%, pencegahannya adalah melalui booster.
Selain booster perlu diperhatikan imunitas tubuh karena booster adalah imunitas pasif yang dimasukkan dari luar.
Baca Juga: Kabar Duka! Clayton TikTok Positif COVID-19, Kenali Cara Penanganannya pada Anak
Imunitas aktif dibentuk melalui gizi yang dikonsumsi seseorang. Penting bagi pemerintah untuk memperbaiki gizi masyarakat selain booster. Booster harus tepat sasaran karena ketersediaan vaskin tidak banyak. Sesuai fatwa MA booster juga harus halal. Booster sebaiknya diberikan kepada orang yang sangat mungkin terpapar varian baru.
“ Saya agak keberatan apabila booster dikaikan dengan kebutuhan pokok. Mau beli ini harus dikaitkan dengan booster, intinya prioritas,” ujarnya.
Meskipun pandemi sudah reda tapi masyarakat diharapkan memiliki kesadaran mengelola kekuatan secara mandiri, yaitu kebiasaan yang baik, pola hidup bersih dan sehat.
Virus atau mikroorganisme tidak mungkin lenyap, omicron memiliki mutasi yang sangat banyak, sangat mungkin mereka hidup atau beredar dalam waktu yang lama.
Kedepan bukan hanya covid saja tapi hal-hal lain seperti cacar monyet, virus hendra dan sebagainya, pendek kata mikroorganisme tidak akan selesai. Yang terpenting masyarakat bisa mawas diri apakah imun sedang baik atau tidak.
Virus bisa sembuh oleh orang itu sendiri tergantung imunitas orang itu. Bila kuat maka akan sembuh, bila lemah akan memperberat keadaan, oleh sebab itu penting menjaga imunitas tubuh dengan tidur cukup, makan dienakkan, aktifitas cukup, positif thinking dan menerapkan pola hidup bersih dan sehat di tengah masyarakat.
Baca Juga: Puluhan Calon Penumpang Bus Ikuti Vaksinasi Booster di Terminal Malalayang Manado