Palembang, Sonora.ID - Irwan Jaya, Wakil DPD HPI (Himpunan Pramuwisata Sumsel) kepada Sonora FM Palembang (21/07/2022) mengatakan bahwa meskipun pandemi belum berakhir namun akibat kelonggaran yang diberikan pemerintah, pariwisata di kota Palembang sudah mulai menggeliat salah satunya kemarin baru saja berlangsung ajang FORNAS di Palembang.
“Sekarang sudah mulai gerak, sudah ada FORNAS. Kita pemandu tidak hanya guiding saja, tapi juga membantu dalam penyediaan makanan dan membantu hal lain saat kegiatan berlangsung. Adanya kelonggaran pemerintah, sekarang sudah banyak wisatawan yang datang, mereka melakukan musi tour, city tour. Alhamdulillah dalam beberapa bulan ini komunitas kita sudah mulai gerak lagi,” ujarnya.
Wisatawan biasanya datang ke Palembang mengunjungi Jembatan Ampera. Sambil makan di River Side mereka bisa berfoto dengan latar belakang Ampera, tidak harus turun ke Jembatan Ampera.
Selain Jembatan Ampera, objek wisata lain yang jadi tujuan utama wisatawan yang berkunjung ke Palembang adalah Pulau Kemaro dan Al Quran Al Akbar.
Baca Juga: Sempat Viral, Roy Citayam Ungkap Alasan Menolak Beasiswa dari Sandiaga Uno
Pulau Kemaro diuntungkan dengan banyaknya promosi yang muncul di televisi swasta menceritakan legenda Pulau Kemaro dan menyusuri sungai musi dengan perahu ketek atau bus air.
“Pulau Kemaro masih jadi tujuan utama wisatawan yang datang ke Palembang. Al Quran Al Akbar banyak dikunjungi wisatawan karena tidak ada di daerah lain bahkan mungkin satu-satunya di dunia,”ujarnya.
Selain kedua objek wisata diatas, sekarang ada juga objek wisata religi umat katolik yaitu Via Crucis Sukamoro.
Sebuah objek wisata yang berisi patung-patung yang menggambarkan proses penyaliban Yesus Kristus atau Jalan Salib bagi umat kristiani.
“Sudah banyak tamu yang datang ke Palembang untuk ziarah ke Via Crucis. Ini menambah objek wisata di Palembang,” tukasnya.
Ia berharap pemerintah dapat meningkatkan sarana dan prasarana yang ada di objek wisata seperti memperbaiki toilet dan tempat duduk.
Baca Juga: Dunia Pariwisata Berangsur Bangkit, 85 Persen Bartender di Bali Sudah Kembali Bekerja
Selain itu pemerintah juga memperhatikan sarana lain seperti perbaikan jalan dan merapikan kabel-kabel yang melintang sebab tidak jarang mobil bus pariwisata tersangkut kabel atapnya karena pendek, akibatnya menimbulkan masalah baru.
“ Sudah disampaikan ke pemerintah tapi realitanya belum tahu. Pemerintah agar merangkul komunitas-komunitas yang ada dilapangan untuk mendapat masukan dari mereka. Promosi dan perbaikan objek wisata yang terutama,” ujarnya.