Find Us On Social Media :
Minyak goreng bekas pakai. ()

Banyak yang Ngga Tahu, Jangan Buang Minyak Goreng Bekas ke Tempat ini, atau Akibatnya......

Kumairoh - Senin, 25 Juli 2022 | 16:35 WIB

Sonora.ID - Ibu-ibu pasti sudah terbiasa membuang minyak goreng bekas pakai begitu saja. Bahkan biasa dibuang di wastafel atau saluran air.

Minyak goreng bekas dihasilkan ketika minyak nabati yang dapat dimakan digunakan untuk menggoreng makanan.

Pembuangan minyak goreng bekas yang tidak tepat memperburuk pencemaran lingkungan, memblokir saluran air dan mencemari habitat darat dan perairan sementara konsumsinya berdampak buruk pada kesehatan manusia dan hewan. 

Minyak goreng bekas dihasilkan ketika berbagai minyak nabati yang dapat dimakan digunakan untuk menggoreng makanan di rumah tangga, hotel, restoran, dan gerai katering lainnya.

Minyak nabati didominasi triasilgliserol (88-98%) dan merupakan komponen penting dari diet sehat yang merupakan sekitar 15-20% dari total asupan kalori.

Baca Juga: ASTAGA! Ruben Onsu Sakit Parah Ternyata karena Dikirim Guna-guna Terus-terusan, Peramal Ini Sampaikan Pesan Penting Ini

Sayangnya, volume besar minyak goreng bekas pakai yang dihasilkan menyebabkan efek kesehatan yang merusak pada manusia dan hewan ketika dikonsumsi dan merusak lingkungan jika tidak dibuang dengan benar.

Di banyak kota, minyak goreng bekas pakai dibuang ke selokan, saluran air, ruang terbuka, sungai dan hutan di mana mereka menghasilkan bau yang tidak sedap, memblokir drainase, merusak beton, dan mencemari habitat darat dan perairan.

Pembuangan minyak goreng bekas pakai yang tidak tepat juga dapat mengakibatkan pembentukan busa, meningkatkan beban organik pada sumber air, menghambat pengolahan air limbah , mengurangi konsentrasi oksigen terlarut, dan mengubah keseimbangan ekosistem.

Namun, ketika dikatalisis dengan beberapa limbah pertanian, minyak goreng bekas pakai dapat diubah menjadi biodieseluntuk berbagai aplikasi.

Untuk meminimalkan dampak berbahaya pada ekosistem, strategi yang tepat untuk pengelolaan yang tepat, pembuangan, minimalisasi, daur ulang, konversi, pemanfaatan, valorisasi dan remediasi minyak goreng bekas pakai telah diusulkan.

 Baca Juga: Mantap! Ternyata Ini 4 Arti Kedutan di Tangan Kiri Kata Primbon Jawa


Selama penggorengan, minyak nabati mengalami suhu tinggi yang berulang, biasanya antara 150 °C dan 200 °C, infiltrasi kelembaban dan kontaminasi yang menyebabkan modifikasi fisik (warna, viskositas, densitas) dan kimia (nilai asam, komposisi asam lemak) serta degradasi termal yang parah (senyawa polar total) dalam strukturnya.