Find Us On Social Media :
Kunjungan kerja Wali Kota Makassar, Danny Pomanto di Amerika Serikat (Dok. Diskominfo Makassar)

Didukung NSF, Wali Kota Makassar Ingin Tiru Sistem Drainase Pemukiman Washington DC

Muhammad Said - Senin, 25 Juli 2022 | 19:50 WIB

Makassar, Sonora.ID - Wali Kota, Danny Pomanto menyempatkan melihat secara langsung sistem drainase yang diterapkan di kawasan pemukiman warga Washington DC.

Hal itu saat melakukan kunjungan kerja di Amerika Serikat, Senin (25/7/2022). Agenda dalam memenuhi undangan Tim National Science Foundation (NSF) dan Department of State USA.

“Kami meninjau bagaimana mereka mengelola air tanpa melawan alam," ujarnya dalam keterangan yang diterima.

Dia mengaku NSF mendukung programnya. Dimana menginginkan membuat pertanian dalam lorong dan menerapkan sistem drainase tertutup di Makassar khususnya di 5.000 Lorong Wisata. Ini dengan memberikan alat sensor data yang dapat mengukur tingkat kelembaban.

Hal ini sesuai dengan visi misi Danny sebelumnya yakni untuk memperbaiki sistem alur jalannya air di Kota Makassar.

Baca Juga: DPRD Makassar Soroti Lambannya Tender Proyek Jalan dan Drainase

"Aliran-aliran air itu dia pakai biotek reservoir alamiah yakni bebatuan dan dibantu teknologi yang dapat menampung air hujan yang kemudian menjadi air tanah. Mereka benar-benar memperhatikan pengelolaan air bersih dan air kotor baik aliran dari rumah tangga hingga air yang turun dari atas,” jelasnya.

Danny pun optimis agar sistem tersebut dilakukan di Kota Makassar. Langkah awal yang dilakukan adalah mendeteksi penanganan serapan jalur air dengan membuatkan celah untuk menghindari aliran lumpur yang dapat menghambat saluran air.

Tak hanya itu, edukasi ke warga menjadi salah satu poin penting untuk mewujudkan hal tersebut.

Dengan sistem manajemennya tersebut Danny menyebutkan dapat mendukung kejernihan air yang masuk ke dalam penyimpanan atau penampungan air.

Satu hal yang bisa diterapkan di Makassar adalah menghindari masyarakat tidak membuang sampah sembarangan terutama sampah plastik yang banyak membuat dan menyumbat saluran got tersumbat sehingga sering memicu banjir.

“Nanti kami pulang dan mulai uji coba di Makassar, Saya lihat partisipasi dan kesadaran masyarakatnya bagus sekali di sini. Tidak adanya limbah plastik dan limbah rumah tangga lainnya sepanjang pemukiman penduduk di salah satu kota terpadat di dunia. Warga kita pun harus sering diedukasi,” tuturnya.

Untuk tahap awal Lorong Wisata sendiri hingga saat ini masih dibenahi hingga standarnya terpenuhi. Rencananya, sebanyak 41 lorong akan dilaunching pada tanggal 17 Agustus mendatang.