Jakarta,Sonora.Id - PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya bersinergi dengan Perum DAMRI dan PT Tri Energi Bersama (TEB) dalam pembangunan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang dapat digunakan masyarakat luas untuk mobil maupun bus listrik. Sinergi bersama ini ditandai dengan penandatangan kesepakatan kerja sama antara PLN, DAMRI, dan TEB di Booth PLN, Periklindo Electric Vehicles Show (PEVS) JIExpo Kemayoran.
Skema kerja sama penyediaan SPKLU ini menggunakan Skema Provide, Privately Owned and Operated (PPOO), di mana PLN sebagai pemegang Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (IUPTL) akan menyediakan infrastruktur SPKLU dan platform teknologi informasi melalui menu Electric Vehicle pada aplikasi PLN Mobile. Sedangkan pihak DAMRI akan menyediakan lahannya. Pihak TEB akan menyiapkan SPKLU beserta pengoperasian dan pemeliharaan.
General Manager PLN UID Jakarta Raya, Doddy B. Pangaribuan mengatakan, "ini adalah SPKLU Ultra Fast pertama dengan pola kemitraan sharing economic model dan menjadi pioner untuk SPKLU yang bisa untuk ngecharge mobil maupun bus listrik."
General Manager Perum DAMRI Cabang Jakarta, Rahmat Santoso, mengatakan bahwa kerja sama ini merupakan langkah awal pertumbuhan kendaraan listrik di Indonesia.
“DAMRI akan mengerahkan 53 unit bus merek E-Inobus untuk operasional angkutan perkotaan di wilayah Bandung dan Surabaya. Sedangkan 1 unit bus merek Edison Motors yang akan dioperasikan untuk angkutan bandara. Program bus listrik untuk angkutan perkotaan DAMRI juga berkolaborasi dengan Kementerian Perhubungan. Kerja sama dengan PLN dan TEB hari ini adalah langkah awal untuk sinergi berkelanjutan”, ungkap Rahmat Santoso.
“Kami berkomitmen untuk mengutamakan kualitas dan layanan sebagai operator SPKLU untuk kenyamanan pengguna mobil listrik. Kami sangat dukung program pemerintah untuk pengembangan EV,” ungkap Tania Natasha Andrika, Direktur PT TEB. Kolaborasi PLN, DAMRI, dan TEB dalam penyediaan SPKLU tentunya akan mendukung tumbuh kembangnya kendaraan listrik di Indonesia.
Doddy menyampaikan bahwa diprediksi akan ada 600 ribu kendaraan listrik roda empat yang akan digunakan oleh masyarakat.
“Kita berharapnya 1 SPKLU bisa melayani 10 kendaraan listrik sehingga ditargetkan ada 60 ribu unit SPKLU yang bisa dibangun hingga 2030. Jakarta sendiri masih punya cadangan listrik 36%, jangan khawatir untuk pasokan," kata Doddy.
PLN membuka kerja sama dengan berbagai pihak untuk bisa mengakselerasi peningkatan infrastruktur kendaraan listrik. Bisnis SPKLU ini adalah bisnis masa depan yang akan terus berkembang dengan tumbuhnya kendaraan listrik di Indonesia. Sehingga dengan tersedianya infrastruktur kendaraan listrik yang memadai bisa menjawab keraguan bagi masyarakat untuk memiliki kendaraan listrik.