Sonora.ID - Dalam pertemuan ketiga Kelompok Kerja Pendidikan (Education Working Group / EdWG) G20, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) turut menyampaikan diskusi yang telah dilakukan dalam pertemuan Pre-Transforming Education Summit (TES) yang diselenggarakan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Paris, Prancis pada bulan Juni lalu.
Chair of G20 EdWG, Iwan Syahril mengatakan partisipasi Kemendikbudristek pada pertemuan tersebut merupakan bagian dari upaya Indonesia untuk membawa suara, inisiatif, dan komitmen EdWG G20 ke forum yang lebih besar dan lebih mendunia.
Berdasarkan pertemuan pre-TES, Iwan menilai bahwa empat agenda prioritas yang diusung Indonesia pada G20 bidang pendidikan sejalan dengan lima tema aksi TES.
“Kedua forum (TES dan EdWG G20) memiliki semangat yang sama untuk mentransformasi pendidikan sebagai bagian dari komitmen global kita untuk pulih dari dampak pandemi. Upaya transformatif ini kita lakukan demi peserta didik dan pendidik di seluruh dunia dan untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) 2030,” kata Iwan dalam keterangan tertulisnya.
Sejalan dengan semangat tersebut, laporan yang disusun bersama para anggota EdWG G20 akan dibawa ke TES yang diselenggarakan di Markas PBB, New York, pada 19 September 2022.
“Sudah sepatutnya bahwa Laporan dan dokumen kompendiumnya yang dihasilkan oleh EdWG G20 berperan lebih dari sekadar sebagai dokumen administratif atau pun daftar kebijakan negara-negara. Pemahaman akan kondisi global pendidikan yang tergambar dalam Laporan menyuguhkan i praktik-praktik baik negara-negara G20 yang menjanjikan perbaikan pada sistem pendidikan di masa kini dan masa depan. Apa yang kita lakukan sekarang menentukan masa depan anak-anak kita,” tegas Iwan.
TES merupakan wadah untuk menyebarkan semangat, komitmen, dan kemauan politik yang lebih besar untuk mengembalikan kemunduran pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan(SDGs) yang keempat, membayangkan dan menata kembali pendidikan, serta mempercepat kemajuan pendidikan dan pencapaian Agenda Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 2030.
Dalam pertemuan ketiga ini, Alternate Chair EdWG, Anindito Aditomo yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen (BSKAP) Kemendikbudristek memimpin pembahasan mengenai laporan EdWG G20.
Pada hari pertama pertemuan ketiga ini, Kemendikbudristek juga kembali mengajak 90 delegasi negara-negara anggota G20, negara undangan khusus, serta organisasi internasional, untuk memperkuat komitmen bersama melalui penyusunan Deklarasi Menteri Pendidikan yang sempat dibahas pada pertemuan sebelumnya. Adapun pertemuan Tingkat Menteri Pendidikan (Education Ministers' Meeting) akan diadakan pada bulan September tahun ini.
“Sejalan dengan nilai yang ditunjukan dari silih asih, silih asah, silih asuh, silih wawangi, saya berharap seluruh delegasi dapat mengambil peran aktif dengan menyampaikan pemikiran-pemikiran positif guna mendukung Deklarasi Menteri Pendidikan, memulihkan, dan menciptakan pendidikan yang semakin berkualitas dan inklusif dengan semangat gotong royong,” tutup Iwan.