Find Us On Social Media :
Ilustrasi 15 Negara yang Terancam Masuk 'Jurang' Resesi (Freepik)

Apes Total! Ini 15 Negara yang Terancam Masuk 'Jurang' Resesi, Indonesia Siap-Siap Bangkrut?

Debbyani Nurinda - Jumat, 29 Juli 2022 | 21:05 WIB

Sonora.ID – Resesi ekonomi menjadi hantu menyeramkan bagi seluruh negara di dunia, termasuk Indonesia.

Apalagi seperti yang kita ketahui, selepas pandemi Covid-19, dunia harus kembali diguncang dengan perang Rusia Ukraina yang tentunya berdampak pada ekonomi dunia.

Resesi ekonomi sendiri diartikan sebagai penurunan aktivitas ekonomi yang signifikan dalam waktu stagnan dan lama, mulai dari berbulan-bulan hingga bertahun-tahun.

Resesi ekonomi bisa memicu penurunan keuntungan perusahaan, meningkatnya pengangguran, hingga kebangkrutan ekonomi.

Guncangan ekonomi juga bisa menyebabkan berbagai masalah ekonomi serius, seperti tumpukan utang.

Baca Juga: Presiden Sri Lanka Diserbu Warga! Ini 5 Presiden yang Pernah Kabur saat Negara Krisis!

Utang yang banyak membuat biaya pelunasannya meninggi, bahkan hingga sampai ke titik tidak mampu melunasinya lagi.

Menurut hasil survei yang dilakukan Bloomberg, berikut daftar 15 negara yang terancam masuk ‘jurang’ resesi.

  1. Sri Lanka, 85 persen
  2. New Zealand, 33 persen
  3. Korea Selatan, 25 persen
  4. Jepang, 25 persen
  5. China, 20 persen
  6. Hongkong, 20 persen
  7. Australia, 20 persen
  8. Taiwan, 20 persen
  9. Pakistan, 20 persen
  10. Malaysia, 13 persen
  11. Vietnam, 10 persen
  12. Thailand, 10 persen
  13. Filipina, 8 persen
  14. Indonesia, 3 persen
  15. India, 0 persen

Masuknya Indonesia dalam daftar negara yang terncam masuk resesi tentu meresahkan banyak pihak.

Baca Juga: Nggak Ada Ampun! 5 Negara yang Hukum Mati Siapapun yang Menghina Nabi Muhammad

Terkait hal tersebut, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, hasil survei tersebut menunjukkan indikator ekonomi Indonesia jauh lebih baik dari negara-negara lain yang peringkatnya di atas Indonesia dalam survei tersebut.

"Itu menggambarkan bahwa dari indikator neraca pembayaran kita, APBN kita, ketahanan dari GDP kita, dan juga dari sisi korporasi maupun dari rumah tangga serta monetery policy kita relatif dalam situasi yang tadi disebutkan risikonya 3 persen dibandingkan negara lain yang potensi untuk bisa mengalami resesi jauh di atas yaitu di atas 70 persen," ujar Sri Mulyani seperti yang dilansir dari kompas.com saat konferensi pers di Bali, Rabu (13/7/2022).

Kendati demikian, Indonesia masih tetap harus waspada terhadap potensi resesi yang masih dapat terjadi.

Pasalnya, saat ini negara-negara di dunia masih dibayangi resesi dan kenaikan inflasi. "Kita tetap harus waspada karena ini akan berlangsung sampai tahun depan. Risiko global mengenai inflasi dan resesi, atau stagflasi sangat rill dan akan menjadi salah satu topik pembahasan kita," ucapnya.

Baca Juga: 5 Negara Pencetak Janda Terbanyak di Dunia, Waduh Indonesia Peringkat Atas!