Solo, Sonora.ID - ASEAN Paragames Solo 2022 menjadi ajang istimewa bagi atlet muda Paraangkat berat Indonesia, Eneng Paridah.
Ini kali pertama Eneng bertanding di ajang bergengsi pesta olahraga atlet penyandang disabilitas tingkat Asia Tenggara.
Meski demikian, Eneng digadang-gadang turut menyumbangkan medali di kesempatan pertamanya mengikuti ASEAN Paragames.
Eneng akan bertanding di kelas 41 kg Lifter asal Jawa Barat ini bakal bersaing dengan dua atlet Laos, Latsami Sipaseuth dan Dengmany Sibounheuang serta atlet Filipina, Marydol Pamati-an.
Eneng berpotensi memetik medali mengingat para kompetitornya relatif belum memiliki prestasi menonjol di ajang internasional.
Koordinator pelatih Pelatnas Paraangkat berat Indonesia, Coni Ruswanta, mengaku enggan membebani target tinggi bagi Eneng di pengalaman pertamanya terjun di ASEAN Paragames.
Prestasi terbaik Eneng sejauh ini adalah juara di kelas 41 kg putri pada ajang Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI Papua 2021. Eneng mencatat angkatan terberat 71 kg untuk mencetak medali emas.
“Kami tidak membebani Eneng karena dia adalah anak baru. Namun jika melihat potensi dan kekuatan lawannya, kami pikir dia bisa meraih minimal medali perunggu,” ujar Coni saat diwawancara di Hotel Solo Paragon
Pihaknya melihat ada potensi kejutan dari Eneng Paridah apabila sang lifter mampu menjaga mental dan motivasi saat hari pertandingan. Tak tanggung-tanggung, Coni memprediksi peluang medali emas pun masih terbuka.
Baca Juga: Ungguli Thailand Timnas Paratenis Meja Beregu Putri Kelas TT8 Raih Emas Perdana