Find Us On Social Media :
Pelatih kepala judo tunanetra (blind judo) Indonesia, Lee Yong Il (Diskominfo Ska - Media Center APG 2022 - INASPOC)

Jam Terbang dan Porsi Latihan jadi Kunci Sukses Tim Judo Tunanetra Indonesia

Kresna Wicaksono - Jumat, 5 Agustus 2022 | 08:00 WIB

Sonora.ID - Sekilas tentang cabor judo tunanetra atau blind judo. Olahraga bela diri yang identik dengan gerakan membanting lawan ini hanya diikuti oleh atlet klasifikasi J1 (buta total) dan J2 (penglihatan rendah).

Pelatih kepala judo tunanetra (blind judo) Indonesia, Lee Yong Il, membeberkan kunci sukses para atletnya untuk merajai ajang ASEAN Paragames 2022 Solo. Menurutnya, faktor paling penting saat mempersiapkan mereka adalah latihan fisik.

Sejatinya, Lee menjelaskan bahwa dirinya baru menangani tim judo tunanetra Indonesia dalam delapan bulan belakangan ini. Tapi ketika latihan fisik, dia tidak mau membeda-bedakan porsi latihan dengan atlet nondisabilitas.

"Pertama, saya ajarkan fisik dulu lewat lari karena mereka (atlet judo tunet) itu larinya susah. Tapi perasaan saya mengatakan, mereka juga bisa lari seperti atlet normal. Setelah itu meski susah, saya mulai latih mereka lari satu putaran, dan porsinya terus ditambah tiap hari," kata Lee di Tirtonadi Convention Hall, Selasa (2/8/2022).

"Hingga sekarang, mereka sudah bisa lari 20 keliling yang berjarak 400 meter dan hasilnya langsung terasa di ASEAN Paragames 2022. Untuk latihan (teknik) judonya, juga sama seperti atlet normal. Saya ajarkan mereka caranya untuk menang karena saya juga sudah 8 tahun di Pelatnas judo Indonesia," tambah pria asal Korea Selatan itu.

Latihan berat yang diinstruksikan Lee turut diakui oleh sejumlah atlet judo tunanetra Indonesia, termasuk judoka peraih emas Rafli Ahnaf Shidqi kelas 73kg J1 putra dan Sahrul Sulaiman dari kelas 73kg J2 putra serta Junaedi dari kelas 60kg J2 putra yang meraih perak.

Tapi pada akhirnya, mereka tetap berterima kasih kepada Lee seusai seremoni pengalungan medali.

Bahkan pada waktu yang berbeda, Rafli malah mengatakan ingin menambah porsi latihan yang diberikan Lee agar mampu ke Paralimpade 2024 Prancis.

Sebab, dia merasa kurang bisa bersaing dengan judoka level dunia ketika mendapat kesempatan mengikuti kejuaraan di Kazakhstan jelang ASEAN Paragames 2022.

Baca Juga: Atlet Filipina Tawar Cenderamata Asean Paragames 2022, Karya UMKM Solo