Find Us On Social Media :
Ilustrasi kerajinan bambu (Tribun Solo)

Kerajinan Bambu Warga Kedawung Sragen, Dari Iseng Menjadi Cuan

Yasinta Damayanti - Selasa, 9 Agustus 2022 | 17:15 WIB

Sragen, Sonora.ID - Warga Kedawung Sragen memanfaatkan Bambu yang banyak tumbuh di belakang rumah.

Hal itu dilakukan warga yang awalnya iseng ternyata bisa mendatangkan cuan.

Seperti  satu warga yang bernama Narto (39) warga Dukuh Srimulyo, Desa Bendungan, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Sragen.

Kini dirumahnya nampak etalase yang berisi dua miniatur kapal pinisi berwarna coklat yang dibuatnya menggunakan bahan bambu.

Miniatur kapal pinisi yang hampir mirip dengan aslinya itu, disusun dan kreasikan sendiri sesuai imajinasinya, yang ia pelajari secara otodidak.

Baca Juga: Nggak Perlu Pake Jimat! Ini 5 Tanaman Sakti yang Ampuh Mengusir Bala dan Energi Negatif

Menurutnya Kapal pinisi itu memiliki keistimewaan tersendiri karena Narto menambahkan detail Miniatur kapal pinisi dengan cukup rumit.

Narto menceritakan, awal mula ia membuat miniatur kapal pinisi tersebut hanya iseng saja, karena selama hampir 1 tahun belakang ini biasanya bikin kandang jangkrik,kincir air,membuat becak,membuat kapal yang semua dibuatnya dari bambu.

Kemampuanya itu terus tertanam sejak kecil karena hobinya yang membuat mainan sendiri, ia senang dan mahir membuat mainan sendiri dari bambu karena kebetulan di belakang rumahnya banyak tumbuh tanaman bambu,maka dari itu ia selalu memanfaatkannya, Kamis (4/8/2022).

Narto juga menceritakan, Kapal pinisi yang ia rakit tersebut hanya dengan menggunakan alat seadanya yang dipunya merakit kapal pinisi tersebut dengan menggunakan alat seadanya yang dipunya.

Baca Juga: Apa Benar Tanaman Bambu Identik dengan Setan dan Hal Mistis? Begini Kata Pakar Fengshui!

Meski baru dirintis, miniatur kapal pinisi buatannya tak pernah sepi peminat, Pembelinya tidak hanya dari dalam Kabupaten Sragen saja, melainkan juga ada pelanggan yang dari luar kota seperti Yogyakarta Ia pun juga mendapat pesanan dari Bali, tidak hanya miniatur kapal pinisi saja, melainkan juga miniatur becak, sepeda dan lainnya.

Dibalik hobinya yang suka membuat mainan sendiri dari bambu,Narto memiliki pekerjaan utama sebagai potong rambut.

Maka dari itu untuk merakit miniatur kapal pinisi yang berukuran sedang biasanya ia kerjakan jam 5-6 pagi  

"Kemarin bisa membuat jam 1-2 pagi untuk satu buah kapal pinisinya," ujarnya.

"Pesanan dari Jogja, Semarang dan Bali terpaksa saya kembalikan, kalau pesanannya banyak, saya tidak sanggup, karena sendiri," tambahnya.

Keterbatasan sumber daya manusia yang menjadi permasalahan disana kini miniatur kapal pinisi dari bambu tersebut belum bisa diproduksi secara massal.

Maka dari itu ,Pemerintah Desa Bendungan mulai memberikan pelatihan kepada anak muda setempat agar potensi besar dari Kabupaten Sragen itu semakin berkembang.

Narto juga menceritakan saat miniaturnya dikunjungi dan disanjung oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Sandiaga Uno saat berkunjung ke Sragen beberapa waktu lalu.

"Ini bagus sekali, kerajinan dari bambu memang jarang yang detail sekali,kalau sudah siap dipasarkan di tingkat nasional maupun luar negeri  kami akan bantu, tapi kami juga ingin memperbaiki kualitasnya terlebih dahulu," ujar Guruh menirukan ucapan Sandiaga Uno saat berkunjung kesana.

Baca Juga: Tak Kunjung Diperbaiki, Warga Bangun Jembatan Mlokolegi Sragen dari Bambu