Sonora.ID - Timun menjadi salah satu jenis lalapan yang banyak menjadi favorit banyak orang.
Apalagi jika timun dimakan bersamaan dengan pecel lele atau ayam. Makanan tersebut pastinya menggugah selera siapa saja.
Timun yang termasuk anggota keluarga Cucurbitaceae ini banyak dimanfaatkan untuk perawatan kecantikan kulit.
Timun memiliki jumlah kalori, lemak, kolesterol, dan natrium yang rendah sehingga baik pula untuk kesehatan tubuh.
Adapun beberapa manfaat timun bagi kesehatan antara lain:
- Memberikan hidrasi
- Menjaga kesehatan tulang
- Mencegah kanker
- Mencegah penyakit kardiovaskular
- Mencegah diabetes
- Mengatasi peradangan
Meski dikenal punya manfaat segudang bagi kesehatan, ternyata timun bisa berbahaya bagi orang dengan kondisi tertentu.
Kondisi seperti apa yang perlu stop makan timun? Simak ulasannya dilansir dari Sajian Sedap.
Kondisi yang Tidak Disarankan Makan Timun
Meski dianggap sehat, ada beberapa kondisi yang tidak disarankan makan timun. Berikut di antaranya:
1. Kondisi Hipoglikemia atau gula darah rendah
Beberapa penelitian terhadap hewan menghasilkan bahwa timun dapat membantu mengurangi kadar gula darah dan mencegah beberapa komplikasi diabetes.
Orang dengan kondisi hipoglikemia atau kadar gula rendah tidak disarankan makan timun.
2. Pengidap Hiperkalemia
Timun adalah sumber kalium yang dapat mengontrol tekanan darah.
Timun juga baik bagi jantung serta mencegah gangguan ginjal dan baik bagi sistem saraf.
Adapun penderita hiperkalemia atau kondisi kelebihan kalium pada tubuh tidak disarankan mengonsumsi timun.
Jika masih nekat, bisa terjadi kembung, kram perut, gas usus, dll dan berujung pada menghambat fungsi bahkan merusak sistem ginjal.
3. Penderita masalah pernapasan
Jika seseorang menderita sinusitis atau penyakit pernapasan kronis lainnya sebaiknya tidak makan timun.
Timun punya efek pendinginan yang dapat memperburuk kondisi masalah pernapasan bahkan bisa mengakibatkan komplikasi.
4. Kondisi perut sensitif
Timun mengandung cucurbitacin yang dapat memicu gangguan pencernaan pada orang-orang tertentu.
Kondisi ini akan lebih parah terutama jika seseorang memiliki sistem pencernaan yang sensitif.
5. Alergi
Orang yang memiliki riwayat alergi tidak disarankan mengonsumsi timun.
Hal ini dibuktikan dalam studi yang dilakukan American Academy of Allergy Asma and Imunology pada reaksi alergi mentimun pada manusia.
Dari penelitian tersebut, orang yang alergi terhadap serbuk sari ragweed, melon, teh chamomile, pisang, dan biji bunga matahari juga bisa mengalami alergi setelah mengonsumsi timun.
6. Dehidrasi
Biji timun mengandung cucurbitin, bahan yang dikenal memiliki sifat diuretik bawaan.
Meskipun sifat diuretiknya ringan, namun tetap tidak disarankan bagi seseorang yang tengah mengalami dehidrasi.
Ketika dicerna dalam jumlah besar, bahan diuretik ini bisa semakin mengeluarkan cairan berlebihan dari tubuh sehingga menghambat keseimbangan elektrolitik.
Dalam kondisi ekstrem, itu bisa membuat kamu sangat dehidrasi dan membahayakan jiwa
Jika Anda mengalami salah stau kondisi ini sebaiknya hindari konsumsi timun.
Sebaiknya juga konsultasikan kondisi Anda dnegan ahli media atau dokter terkait.