Makassar, Sonora.ID - Wali Kota, Danny Pomanto mengaku kecewa atas kinerja Dinas Lingkungan Hidup (DLH).
Hal itu lantaran belum berupaya maksimal sehingga Makassar terancam gagal meraih perhargaan Adipura tahun 2022.
"Agak sulit itu saya lihat instansi terkait tak maksimal bekerja jadi saya agak pesimis," ujarnya belum lama ini.
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah dianggap menjadi salah satu indikator penilaian utama. Namun, kondisi saat ini terkesan dibiarkan dan tidak diurusi dengan baik.
"Adipura saya kira soal kebersihan, itu bisa kita kejar tapi mengenai TPA agak sulit itu tidak di urusi dengan baik," jelasnya.
Danny memastikan, itu menjadi bahan evaluasi dan akan memberi sanksi pejabat terkait. Bahkan, berencana turun langsung melakukan pembenahan TPA Antang.
"Pasti ada sanksi, diluar itu semua memenuhi syarat tapi syarat kunci di TPA. Kalau tak ada upaya apa-apa saya turun tangan kalau begini itu harus di selemuti tanah, tak ada usaha dan tak di anggarakan," sambungnya.
Baca Juga: Wakil Walikota Makassar Pantau Upaya Penurunan Stunting di Puskesmas
Sementara kepala DLH Makassar, Aryati Puspa Abady menyebut ada 16 indikator yang perlu dipenuhi untuk meraih adipura.
TPA memiliki bobot tertinggi. Selain itu titik penilaian yaitu pasar, jalan, drainase, taman, sekolah, kanal dan lainnya.
"Yang harus jadi catatan kita bahwa TPA ini menjadi bobot yang cukup terbesar, ini yang harus kita pikirkan bersama karena indikator khsusu untuk TPA memang juga cukup Ketat karena yang jadi perhatian kita minimal dia coversuail controlenfil, sementara kondisi kita disana masih konvensional pendamping tapi kami berusaha untuk berbenah," katanya.
Dia mengatakan, tim penilai telah turun akhir Juni lalu. Dibandingkan dengan kondisi daerah lainnya, Makassar dianggap memperoleh nilai tertinggi di Sulsel diluar dari TPA.
"Tim langsung turun kemudian ketitik pantau, kita edukasi, dan teman yang menjadi titik pantauan juga melakukan pembenahan," tutupnya.
Baca Juga: Wah Komunitas Ini Dukung Cara Walikota Makassar Cegah Balapan Liar!