Makassar, Sonora.ID - Perkembangan media sosial saat ini sangat meningkat tajam. Media sosial adalah bagian dari digitalisasi yang terjadi. Apalagi saat pandemi Covid-19 menghantam dunia, media sosial menjadi salah satu jembatan komunikasi yang sangat efektif.
Demikian seperti disampaikan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Makassar, Mahyuddin saat hadir dalam talshow Smartfm dengan teman Ceras Bermedsos. Ia mengatakan, media sosial bertransformasi seiring kemajuan teknologi.
"Kita bisa bersilaturahmi, media sosial menjadi sarana. Kalau kita lihat perkembangan media sosial bertransformasi seiring kemajuan teknologi. Pertama kali kita kenal MIRC, Yahoo Messanger, Blackberry Messanger, Facebook dan whatsapp," ujar Mahyuddin.
Menurutnya, media sosial akan terus berkembang mengikuti peradaban. Terlebih, media sosial seolah sudah menjadi kebutuhan masyarakat. Bahkan sekarang, usia di bawah 50 tahun harus memiliki media sosial.
Namun yang perlu diperhatikan, kata Mahyuddin, adalah pentingnya literasi digital dalam bermedia sosial. Tujuannya agar pengguna media sosial terhindar dari kejahatan siber.
"Saat ini Kemenkominfo menggalakkan 50 juta melek literasi digital. Karena masyarakat yang sudah berinteraksi di media sosial belum memiliki keterampilan literasi digital," ucapnya.
Baca Juga: Tim Saber Hoaks Akan Disebar di 27 Kota/Kabupaten di Jabar
Mahyuddin menyebut, literasi digital neliputi empat pilar. Pertama adalah digital skill. Poin ini menekankan kemampuan menggunakan alat-alat yang mendukung ekosistem digital. Kedua, digital culture, yakni menggunakan media sosial dengan ada sedikit nilai atau budaya.
"Umumnya sekarang orang orang menggunakan media sosial, mereka cuma langsung meneruskan. Kalau kita menerapkan digital culture, kira harus lihat secara bijaksana. Maka informasi itu akan difilter sesuai budaya dan nilai-nilai yang selama ini kita junjung yakni sipakatau, sipakainga dan sipakalebbi," jelasnya.
Pilar selanjutnya adalah digital security. Menurutnya, poin ini menekankan agar dalam menggunakan media sosial pengguna harus pintar melihat siapa yang menjadi follower. Sebab, banyak yang hanya melihat hanya dari jumlah follower media sosial.
"Kita harus memproteksi media sosial kita supaya yang mengikuti kita ini adalah orang yang kita ketahui. Bukan akun tidak jelas. Bisa saja tujuan mereka mengikuti untuk mencuri data pribadi, atau menyebarkan malware, atau kejahatan siber lainnya," tandasnya.