Find Us On Social Media :
Sekretaris Jenderal Kemnaker, Anwar Sanusi, usai menutup EWG Kelima di Jakarta, Jumat (19/8/2022). (Dok. Biro Humas Kemnaker)

Ini Strategi Kemnaker dan G20 Hadapi Tantangan Global 

Paramayudha Adikara - Sabtu, 20 Agustus 2022 | 18:20 WIB

 

Sonora.ID - Untuk menghadapi tantangan perubahan dunia ketenagakerjaan, G20 menyusun G20 Skills Strategy (Strategi Keterampilan G20).

G20 Skills Strategy ini merupakan cakupan Annex-5 yang disusun dalam pertemuan kelima Kelompok Kerja Bidang Ketenagakerjaan (The 5th Employment Working Group/EWG Meeting). 

"Pada hari ini kita bisa menyelesaikan seluruh agenda kita, yang terakhir adalah dokumen tambahan annex yang kelima terkait dengan G20 Skill Strategy, yakni strategi-strategi dari keahlian yang memang dirumuskan oleh G20 sebagai bagian untuk merespon situasi dunia kerja yang baru," kata Sekretaris Jenderal Kemnaker, Anwar Sanusi, usai menutup EWG Kelima di Jakarta, Jumat (19/8/2022). 
 
Anwar Sanusi menjelaskan, G20 Skills Strategy ini memuat di antaranya identifikasi kebutuhan akan pekerjaan di masa krusial, keahlian yang dibutuhkan untuk pengembangan ketenagakerjaan yang inklusif, serta investasi yang diperlukan untuk mengembangkan keahlian baru tersebut. 

Baca Juga: Kick Off Tumpeng Nusantara KTT G20 di Bumi Majapahit

"Selanjutnya juga kita merumuskan prinsip-prinsip apa yang harus digunakan untuk mengelola dan mengembangkan keahlian tersebut," ujar Anwar, Jumat (19/8/2022). 

Sebagai informasi, saat ini EWG G20 telah melakukan 5 pertemuan baik secara virtual maupun tatap muka.

Rangkaian pertemuan ini telah menghasilkan rumusan Deklarasi Menteri-menteri Ketenagakerjaan G20 yang akan dibacakan para Menteri Ketenagakerjaan G20 pada Forum Labour and Employment Ministrial Meeting (LEMM) di Bali pada bulan September 2022 mendatang. 
 
Selain itu, rangkaian pertemuan EWG G20 juga telah menyelesaikan 5 Annex (dokumen tambahan), yang menjadi bagian tak terpisah dari Dokumen Deklarasi. 

Baca Juga: Komitmen Kemendikbudristek dalam Memimpin Pemulihan Sektor Pendidikan di Panggung G20

Annex-1 berisi tentang output yang konkrit terkait isu pasar kerja inklusif dan afirmasi pekerjaan yang layak bagi penyandang disabilitas.

Annex-2 merupakan dokumen tambahan tentang pengembangan SDM yang terampil, yakni penciptaan lapangan kerja berkelanjutan melalui penguatan peran BLK Komunitas (community based vocational training). 
 
Annex-3 mencakup upaya untuk mendorong kewirausahaan dalam rangka mendukung Small-Medium Enterprises atau UKM sebagai instrumen penciptaan lapangan kerja.

Annex-4 berisi prinsip-prinsip pelindungan tenaga kerja yang lebih adaptif, guna memberikan pelindungan yang maksimal kepada pekerja/buruh di tengah perkembangan zaman yang dinamis. 
 
Terakhir Annex-5 mencakup G20 Skills Strategy (Strategi Keterampilan G20). 

Baca Juga: Dari Bandung, Jawa Barat Silih Asih, Silih Asah, Silih Asuh, Silih Wawangi Jadi Penguat Gotong Royong G20 untuk Pulihkan Pendidikan

Komitmen Kemnaker 

Kementerian Ketenagakerjaan menegaskan komitmennya untuk mengkonsolidasikan informasi pasar kerja dalam menyiapkan kompetensi tenaga kerja sesuai kebutuhan pasar kerja.

Selain itu, Kemnaker juga mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk bersiap menghadapi perubahan substansi yang berdampak pada masa depan pekerjaan. 

"Perusahaan harus mampu melakukan perencanaan dan transisi masa depan pekerjaan melalui program pembelajaran jangka panjang," imbuh Anwar, Jumat (19/8/2022). 

Lebih lanjut Anwar Sanusi mengatakan, konsolidasi informasi pasar kerja memliki arti penting dalam pembangunan ketenagakerjaan di Indonesia. 

"Ini jadi momentum mewujudkan sinergitas dan kolaborasi para pemberi kerja untuk memperkuat link and match pasar kerja nasional," tegas Anwar, Jumat (19/8/2022). 

Anwar menyebut, dari penelitian yang dilakukan McKinsey & Company tahun 2019, memperkirakan teknologi otomasi akan menghasilkan 4 hingga 23 juta pekerjaan di tahun 2030.

Angka ini sudah termasuk adanya 10 juta jenis pekerjaan baru. 

Baca Juga: Bertemu Presiden Xi Jinping, Presiden Jokowi Bahas Penguatan Kerja Sama Ekonomi hingga Isu G20

Dari konsolidasi informasi pasar kerja ini,  ungkap Anwar Sanusi, ketersediaan data tenaga kerja semakin memadai, baik dari sisi kuantitas maupun kualitas data. 

 

"Saya ingin para pemberi kerja bisa dengan cepat mendapatkan calon pekerja sesuai persyaratan yang dibutuhkan perusahaan," tutup Anwar, Jumat (19/8/2022).