Sonora.ID - Bill Gates mewakili Bill and Melinda Gates Foundation (BMGF) diketahui sempat berkunjung ke Daerah Istimewa Yogyakarta atau DIY untuk sebuah riset yang dilakukan yayasan tersebut.
Yogyakarta dipilih sebagai salah satu pusat penelitian bakteri Wolbachia, tepatnya di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.
Untuk mengatasi nyamuk yang bisa menyebabkan demam berdarah hingga malaria, Bill Gates dalam kesempatan tersebut melepas nyamuk dari laboratorium dengan bakteri ampuh bernama Wolbachia.
"Nyamuk yang dihasilkan dari pabrik itu membawa bakteri bernama Wolbachia yang menghalangi mereka menularkan demam berdarah dan virus lain semacam Zika, chikunguya dan lainnya pada manusia," tulis sang pendiri Microsoft.
Baca Juga: Bukan Ular atau Hiu, Ternyata Nyamuk Jadi Hewan Paling Mematikan di Dunia
Riset itu ternyata sukses besar. Uji coba yang digelar di Yogyakarta menunjukkan nyamuk yang sudah mengandung Wolbachia menurunkan kasus demam berdarah sampai 77%. Di Medelin, Kolombia, kasus demam berdarah bahkan anjlok 89%.
"Hasil itu adalah terobosan besar, menunjukkan bukti teknologi baru ini akan melindungi seluruh kota dan negara melawan ancaman penyakit dari nyamuk," terangnya.
"World Mosquito Program (WMP) kini melepaskan nyamuk itu di 11 negara, Brasil, Kolombia, Meksiko, Indonesia, Sri Lanka, Vietnam, Australia, Fiji, Kiribati, New Caledonia, dan Vanuatu," papar Bill Gates.
Sebagai informasi, Yayasan BMGF mendanai Wold Mosquito Program (WMP) yang beroperasi di 11 negara yaitu Brasil, Kolombia, Meksiko, Sri Lanka, Vietnam, Australia, Fiji, Kiribati, New Caledonia, Vanuatu, dan Indonesia.
Namun khusus untuk penelitian yang dilakukan WMP Yogyakarta (di Indonesia), ini didanai penuh oleh Yayasan Tahija.