Jakarta,Sonora.Id - Pemerintah optimistis 30 juta Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) bisa masuk ke dalam platform digital (onboarding) pada 2030. Pencapaian target tersebut salah satunya bisa diraih melalui Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) .
Harlina Sulistyorini, Direktur Jenderal Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), mengatakan Gernas BBI merupakan arahan Presiden Joko Widodo yang bertujuan mengajak masyarakat mencintai produk lokal dan wisata dalam negeri.
“Sebagian besar pelaku UMKM ada di desa. Ini menjadi trigger untuk meningkatkan kualitas produk dan kuantitasnya juga. Kita ditargetkan 2023 ada 30 juta UMKM ada di platform digital,” kata Herlina pada Webinar "Kolaborasi untuk On-Boarding UMKM dan BUMDes - Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia 2022" yang digelar Energy and Mining Editor Society (E2S), Jumat (26/8).
Gernas BBI merupakan suatu gerakan nasional guna mendukung produksi dalam negeri yang digagas Presiden Joko Widodo pada Mei 2020. Gerakan ini cukup mendapatkan sambutan positif. Hingga Mei 2022, jumlah UMKM/IKM/artisan on-boarding mencapai 11,2 juta unit sejak GBBI diluncurkan.
Herlina mengatakan tujuan utama Gernas BBI adalah pengembangan skema target onboarding. Sejak peluncuran 2020 hingga 2021, UMKM yang sudah onboarding mencapai 9,2 juta dari target 30 juta UMKM pada 2023.
Fokus Gernas BBI di setiap provinsi adalah penguatan dalam jumlah onboarding dan mendukung target 30 juta UMKM. Serta menyesuaikan konsep kampanye, memaksimalkan keterlibatan Digiku, insentif promosi untuk kampanye, peningkatan peran pemda, hingga peningkaan peran Top Brand.
Di Provinsi Maluku Utara, peran Kemendes PDT pada tahun ini adalah sebagai pelaksana tugas di Provinsi Maluku Utara.
Menurut Herlina, rangkaian Gernas BBI tidak hanya berhenti di harvesting tapi setelah itu ada monitoring dan pendampingan. Di Provinsi Maluku Utara telah kick off pada akhir Juli 2022.
“Setelah kick off, dilakukan rangkaian kegiatan terkait pelatihan, baik online maupun offline yang dikordinir oleh Idea, mulai Juli sampai September. Pelatihan ini kontinu dan berkelanjutan yang diharapkan bisa meningkatkan kualitas pelaku UMKM,” kata dia.
Herlina menambahkan pelaku UMKM diharapkan bisa kotinu mengikuti pelatihan dan Top Brand aktif melakukan pendampingan pelatihan. Selain itu, Pemda diharapkan juga ikut mengkampanyekan, menghimbau pelaku UMKM dan Bumdes untuk aktif dan menjalankan pelatihan secara optimal.
“Kami ingin kekuatan ekonomi di desa bisa berjalan kontinu sehingga sistemnya perlu dikuatkan. Kami sudah sepakat dengan Kadis (kepala dinas) untuk teman-teman di pedesaan melakukan pemetaan terhadap potensi-potensi yang ada,” kata dia.