Sonora.ID – Sebanyak 32 provinsi di Indonesia mengikuti Lomba Cerdas Cermat Museum (LCCM) untuk siswa Sekolah Menengah Pertama / Madrasah Tsanawiyah.
Acara ini digelar oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Museum Nasional, Sri Hartini mengatakan semenjak pandemi Covid-19 kegiatan ini dilaksanakan secara daring (online) yang didukung oleh Pusat Data dan Informasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
Ia menjelaskan penyelenggaraan LCCM sudah memasuki tahun kedelapan sejak pertama kali digelar. Harapannya, para peserta dan semua yang terlibat bisa merasakan “energi” dari kegiatan ini.
“Tahun ini dikuti oleh 32 Provinsi dari 34 Provinsi yang diundang. Provinsi yang belum bisa ikut tahun 2022 yakni, Provinsi Kepulauan Riau dan Provinsi Sulawesi Barat”, ujar Sri Hartini kepada Sonora
Ia menjelaskan penyelenggaraan LCCM sudah memasuki tahun kedelapan sejak pertama kali digelar. Harapannya, para peserta dan semua yang terlibat bisa merasakan “energi” dari kegiatan ini.
Baca Juga: Konsep Jelajah Sejarah Dihadirkan Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta Dalam Final LCC Sejarah
“Sebetulnya bukan hanya pengetahuannya soal budaya, sejarah tetapi juga suatu kesempatan untuk menanamkan ke anak-anak peserta didik sejarah itu kan penting. Rasa memiliki menghargai, menghormati terhadap apa saja yang telah diwariskan pada leluhur kita para orangtua kita dan disitu ada sesuatu yang luar biasa ketika anak-anak mendapat energi dari sini”, tambahnya
Sementara itu mengenai materi lomba yang mengandung unsur Pengetahuan Umum Kebudayaan, Sejarah Perjuangan Bangsa dan Permuseuman dipersiapkan oleh Perkumpulan Prodi Sejarah Indonesia (P3I).
Untuk penjurian selama lomba Museum Nasional bekerjasama dengan UNJ, SDI Al-Hasanah, FOGIPSI, serta AGSI.
Kegiatan ini dilaksanakan mulai tanggal 5 September – 10 September 2022.
Selain Piala dan Sertifikat, peserta juga akan mendapatkan hadiah berupa Uang Pembinaan dengan total Rp 135.000.000,- (Seratus tiga puluh lima juta rupiah).
Selain Piala dan Sertifikat, peserta juga akan mendapatkan hadiah berupa Uang Pembinaan dengan total Rp 135.000.000,- (Seratus tiga puluh lima juta rupiah).
Selain Piala dan Sertifikat, peserta juga akan mendapatkan hadiah berupa Uang Pembinaan dengan total Rp 135.000.000,- (Seratus tiga puluh lima juta rupiah).
Baca Juga: Sekda Landak: Kembangkan Cara Berpikir Kritis Lewat Lomba Cerdas Cermat
1. Juara I Mendapatkan Piala bergilir, Mendali, Sertifikat,
Uang pembinaan Rp. 35.000.000,-
2. Juara II Mendapatkan Piala, Mendali, Sertifikat dan uang
pembinaan Rp. 30.000.000,-
3. Juara ke III, Mendapatkan Piala, Mendali, sertifikat dan uang
pembinaan Rp. 25.000.000,-
4. Harapan I, Mendapatkan Piala, Mendali, sertifikat dan uang
pembinaan Rp. 17.500.000,-
5. Harapan II Mendapatkan Piala, Mendali, serifikat dan uang
pembinaan Rp. 15.000.000,-
6. Harapan III Mendapatkan Piala, Mendali, sertifikat dan uang
pembinaan Rp. 12.500.000,-
“Semoga dengan adanya LCCM bisa menjadi perekat satu sama lain dengan cara saling menghargai meskipun berbeda latar belakang, suku dan dari mana mereka berasa,” tutup Sri Hartini.
2. Juara II Mendapatkan Piala, Mendali, Sertifikat dan uang
pembinaan Rp. 30.000.000,-
3. Juara ke III, Mendapatkan Piala, Mendali, sertifikat dan uang
pembinaan Rp. 25.000.000,-
4. Harapan I, Mendapatkan Piala, Mendali, sertifikat dan uang
pembinaan Rp. 17.500.000,-
5. Harapan II Mendapatkan Piala, Mendali, serifikat dan uang
pembinaan Rp. 15.000.000,-
6. Harapan III Mendapatkan Piala, Mendali, sertifikat dan uang
pembinaan Rp. 12.500.000,-
Sri Hartini berharap, melalui Lomba Cerdas Cermat Museum ini, dapat menambah wawasan tentang Kebudayaan, sejarah, Museum, sehingga terwujud semangat kejuangan kepada anak-anak sebagai generasi penerus bangsa, terutama memberikan dorongan dan motivasi untuk mengisi kemerdekaan ini dengan hal-hal yang positif.
“Semoga dengan adanya LCCM bisa menjadi perekat satu sama lain dengan cara saling menghargai meskipun berbeda latar belakang, suku dan dari mana mereka berasa,” tutup Sri Hartini.