Sonora.ID - Di Indonesia, motor listrik sudah mulai dilirik dan menjadi alternatif setelah harga bahan bakar minyak (BBM) seperti Pertalite, Solar, dan Pertamax naik.
Motor listrik merupakan kendaraan yang memanfaatkan tenaga listrik dalam motor penggerak mesinnya.
Selain tidak membutuhkan BBM terdapat beberapa keuntungan jika kita beralih untuk mengendarai motor listrik, contohnya baterai yang bisa diisi ulang, bebas polusi, serta ramah terhadap lingkungan.
Dengan meningkatnya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang semakin tinggi. Hal ini bisa menjadi momentum agar mempercepat tren kendaraan listrik di Indonesia, khususnya sepeda motor listrik.
Baca Juga: Pemprov Aceh Gunakan Motor Listrik Gesit Sebagai Kendaraan Operasional
Saat ini pilihan motor listrik juga sudah semakin banyak. Di mana, segmennya pun terbagi-bagi mulai dari kelas “entry level” hingga “premium”.
Selain itu, ada juga yang perlu diperhatikan dalam penggunaan motor listrik ini, yaitu konversi biaya dari motor berbahan bakar minyak ke motor listrik.
Menurut, Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konversi Energi dari Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana, mengatakan bahwa biaya konversi motor listrik belum terjangkau.
Di mana, biaya konversi motor listrik memang dinilai masih cukup tinggi sekitar Rp 12 juta sampai Rp 14 juta dan biaya paling tingginya ada di biaya baterai.
Namun, demi menekan biaya konversi motor listrik ini, Kementerian ESDM disebut juga tengah berkoordinasi bersama Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menkomarves) Republik Indonesia, salah satunya terkait untuk pengadaan baterai kendaraan listrik sampai dengan konversinya.