Palembang, Sonora.ID – Menyikapi pemerintah menaikkan harga BBM, Serikat buruh Sumsel akan menggelar aksi demonstrasi.
Ketua Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Sumsel (KSBSI), Kms. Ali Hanafiah kepada sonora (07/09/2022) mengatakan ada dua isu utama dalam demo besok.
Yang pertama menolak kenaikan harga BBM karena membuat harga kebutuhan pokok melambung. Kedua soal upah minimum yang tidak naik dari tahun kemaren.
“ Ketua DPR, Puan Maharani menyatakan kenaikan BBM untuk kesejahteraan rakyat. Saya bingung mengartikannya. Semua bahan pokok naik. Tahun kemaren dan tahun ini dipastikan upah buruh tidak naik, ditambah kenaikan harga BBM,” ujarnya.
Baca Juga: Harga BBM Naik, BEM Se-Kalimantan Selatan Rencanakan Turun Aksi
Tanggal 6 September demo menolak kenaikan BBM di seluruh 33 propinsi serentak, namun untuk sumsel diputuskan tanggal 8 September besok karena teman-teman dari kabupaten kota ingin ikut bergabung.
Kemungkinan demo akan terus ada hingga Desember, melakukan aksi-aksi agar pemerintah mau melihat kebawah.
Ia mengatakan memang Indonesia negara terakhir menaikkan harga BBM.
Negara seperti Singapura menaikkan harga BBM tidak masalah karena daya beli masyarakatnya tinggi, sementara buruh kita sudah dua tahun tidak ada kenaikan upah.
Pemerintah seharusnya mengatur jangan sampai harga-harga kebutuhan pokok melambung tidak terkendali yang berimbas ke semua sektor.
Ia menilai subsidi upah yang diberikan pemerintah tidak tepat sasaran. Subsidi diberikan hanya ke perusahaan-perusahaan yang patuh.
Baca Juga: Wacana BBM Naik Sempat Bikin Warga di Sragen Panik
Perusahaan yang tidak patuh buruhnya lebih banyak bahkan jutaan bukan ratusan ribu.
Buruh di DKI dan Kerawang bakalan tidak mendapat subsidi upah karena upah minimum disana sudah 4 juta sementara subsidi upah diberikan bagi yang memilki upah dibawah 3,5 juta.
Demonstrasi akan dilakukan di depan kantor Gubernur dan kantor DPRD Propinsi Sumsel. Ada sekitar 1000 buruh yang akan ikut aksi.
Aksi akan dimulai dari pukul delapan pagi. Ia mengatakan upah tidak harus tinggi namun mampu menjangkau kebutuhan pokok.
Upah dinaikkan tetap masalah karena harga-harga naik. Bagaimana usaha pemerintah untuk mengendalikan harga-harga kebutuhan pokok.
“ Berharap suara kami didengar. Semoga ada perubahan dari pemerintah,” tutupnya.
Baca Juga: SAH! Harga BBM Naik Hari Ini, Pertalite Jadi Rp 10 Ribu Per Liter