Singkawang, Sonora.ID - Tim Percepatan Penurunan Stunting (TP2S) Provinsi Kalimantan Barat yang dipimpin oleh Ria Norsan, yang juga merupakan Wakil Gubernur Kalimantan Barat mengambil langkah cepat dan strategis dalam percepatan penurunan angka stunting dengan mengukuhkan Bapak Asuh Anak Stunting dan Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS) Kota Singkawang, pada Rabu (7/9).
Pengukuhan yang dilakukan di Balirung Kantor Wali Kota Singkawang ini juga dilanjutkan dengan Penandatanganan Komitmen Bersama oleh Instansi terkait dan Camat/Lurah se-Kota Singkawang bertekad menurunkan angka stunting menjadi 25,49 persen di penghujung tahun 2022.
Kegiatan Bapak Asuh Stunting merupakan tindak lanjut dari amanat Presiden RI yang tertuang di dalam Peraturan Presiden RI Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.
Program Bapak Asuh Stunting ini merupakan program yang berbasis pada aplikasi perangkat lunak dimana sama dengan program orangtua asuh kebanyakan, yakni pihak donator membantu anak asuhnya, namun kali ini sasarannya adalah anak-anak stunting yang berasal dari keluarga tidak mampu.
Baca Juga: Program CSR 'Sonora Peduli Stunting' 15 Paket Nutrisi Diberikan Kepada 15 Ibu Hamil Di Kota Denpasar
Aplikasi Bapak Asuh Stunting akan diluncurkan pada puncak Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-29 di Medan, Sumatera Utara pada 29 Juni 2022 lalu agar langsung menyasar gizi anak asuhnya melalui makanan sehat yang dibuat oleh tim pendamping keluarga.
Ketua TP2S Provinsi Kalbar, Ria Norsan berharap dengan adanya Bapak dan Bunda Asuh Anak Stunting ini diharapkan menjadi pengingat bahwa ini adalah amanah untuk terus berkoordinasi, berkolaborasi dan bersama-sama dalam hal pencegahan stunting sehingga angka prevalensi stunting di Provinsi Kalimantan Barat dapat diturunkan.
“Di samping itu, kegiatan pada hari ini diharapkan dapat menjadi forum strategis untuk membangun komitmen dan dukungan serta keterlibatan lintas sektor di berbagai tingkatan wilayah sebagai Bapak dan Bunda Asuh Anak Stunting,” ucapnya.
Sebagai informasi, Provinsi Kalimantan Barat merupakan salah satu dari 12 provinsi prioritas penanganan stunting.
Dua belas provinsi ini terdiri dari 7 provinsi dengan prevalensi stunting tertinggi dan 5 provinsi dengan jumlah balita stunting terbanyak, Kalimantan Barat termasuk ke dalam provinsi dengan angka Intervensi dalam prevalensi stunting tertinggi.
Baca Juga: Serentak 12 Kota, Sonora Network Gelar CSR Peduli Stunting di Surabaya