Bandung, Sonora.ID - Melandainya pandemi Covid-19 di Kota Bandung menjadi momentum kebangkitan ekonomi berbagai sektor, salah satunya adalah jasa boga utamanya katering pernikahan.
"Alhamdulillah pandemi melandai, ini saatnya kita untuk bangkit, dan sudah tiga bulan terakhir ini industri jasa boga khususnya katering pernikahan kembali menggeliat," ucap Ketua Perkumpulan Penyelenggara Jasaboga Indonesia (PPJI) Bandung, Disa Sandhi Ardiansyah pada acara Bandung Wedding Catering Expo di Graha Manggala Siliwangi Bandung, Jumat (9/9/2022).
"Selama pandemi COVID-19, pemerintah memang melarang kegiatan yang mengundang kerumunan, termasuk melarang hajatan yang dihadiri orang dalam jumlah banyak. Nah, larangan itu tentu saja membuat usaha kami, khususnya yang terkait dengan jasa pernikahan atau pun hajatan terpuruk. Bahkan banyak anggota kami yang gulung tikar," ungkap Disa.
Lebih lanjut Disa mengungkapkan, dalam katering itu ada dua jenis, yaitu katering harian dan katering pernikahan. Untuk katering harian, kata Disa, industrinya masih berjalan karena menerapkan sistem berjualan online, sedangkan katering pernikahan cenderung mati suri.
Baca Juga: Ada Bibit Baru Pemain Sepak Bola Di Bandung Premier League 2022
"Kalau katering harian itu waktu pandemi masih bertahan karena berjualan secara online atau ke pabrik-pabrik. Sedangkan katering pernikahan itu benar-benar tidak bisa gerak. Mengandalkan hajatan itu sangat tidak mungkin, makanya banyak yang mati suri dan gulung tikar," ungkap Disa.
Dijelaskan Disa, sebelum pandemi, anggota PPJI ada 155 anggota yang memiliki industri katering berbagai konsep, ada yang tradisional dan modern. Saat pandemi melanda, anggota yang aktif berkisar antara 50-60 anggota.
"Saat ini yang terbilang aktif ada sekitar 50-60 anggota. Mereka yang bertahan itu sekarang margin keuntungannya pun masih kecil sekali," jelas Disa.
Disinggung dengan adanya kenaikan BBM, Disa menuturkan bahwa pihaknya harus memiliki strategi agar tidak kembali kolaps.
"Iya, baru mulai tancap gas eh BBM naik, ya kita terpaksa kita harus putar otak biar tidak kolaps lagi. Masalahnya, klien itu jika kami berikan harga tinggi pasti kabur, tapi kalau kita kasih harga rendah tidak bisa menutupi modal. Jadi kita cari strategi, tidak apa-apa marginnya kecil asal tetap berjalan," tutur Disa.
Dalam Bandung Wedding Catering Expo 2022 yang diselenggarakan Jumat - Minggu/9-11 September 2022, Disa berharap masyarakat dapat kembali memanfaatkan jasa katering untuk pernikahan.
"Expo ini hanya diikuti oleh sekitar 20 anggota kami. Expo ini skupnya memang belum begitu luas, karena ini perdana bagi kami. Mudah-mudahan setelah ini banyak warga yang akan melakukan hajat pernikahan di gedung-gedung agar bisa memanfaatkan jasa kami," pungkas Disa.
Baca Juga: Anggaran Penerangan Jalan Umum Kota Bandung Dinaikan