Find Us On Social Media :
Kisah Sosok Pembuat Jembatan Sesek di Bengawan Solo (Tribun Solo)

Kisah Sosok Pembuat Jembatan Sesek di Bengawan Solo, Habis Rp 20 Juta!

Yasinta Damayanti - Senin, 12 September 2022 | 16:30 WIB

Solo, Sonora.ID - Sosok Sugiyono alias Bagong (78) tahun merupakan pembuat jembatan di Bengawan Solo yang dikenal dengan jembatan sesek dari bambu.

Sugiyono alias Bagong membuat jembatan sesek dari bambu menghubungkan Desa Gadingan, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo, dengan Kampung Beton, Kelurahan Kampung Sewu, Kecamatan Jebres, Kota Solo.

Pria yang merupakan seorang penyedia jasa penyeberangan sungai di Bengawan Solo yang sudah terbilang cukup lama.

"Saya sebagai penyedia jasa penyeberangan sungai disini sudah sejak tahun 1978," jelas Bagong, Minggu (11/9/2022).

Dirinya mengaku kegiatan tersebut telah dilakukan sudah sejak lama, tepatnya sejak masa kakeknya dulu. Dan dia hanya meneruskan apa yang sudah dikerjakan oleh keluarganya dulu.

"Itu sudah ada lama, sejak dari mbah-mbah saya dulu.Saya hanya meneruskan saja, " tambahnya.

Baca Juga: Sumber Limpahan Rezeki, Ini 3 Shio Pembawa Keberuntungan di Keluarga, Mereka Jadi Jembatan Hoki Dewa Cai Shen Lho!

Bagong juga mengungkapkan dirinya membuat jembatan sederhana itu karena volume air sungai kecil. Maka dari itu, dia tak bisa melakukan aktivitasnya sebagai penyedia jasa penyebrangan sungai tersebut.

"Karena sungai menjadi kecil, sehingga kapal saya tak bisa bergerak, jadi saya buat jembatan, setiap tahun ada," jelasnya.

Dirinya membuat jembatan yang sederhana tersebut dengan panjang sekira 70 meter, dan memerlukan waktu sekitar 2 mingguan. Untuk biaya pembuatan jembatan sesek tersebut dirinya mengaku menghabiskan sekira Rp 20 Juta.

"Saya bikin selama 2 minggu, dengan biaya puluhan juta rupiah," jelas Bagong.

Tak hanya itu, Dirinya mengungkapkan juga membangun dua pos atau loket yang berada di Desa Gadingan, maupun di Kelurahan Kampung Sewu. Dua pos tersebut dibangun agar masyarakat yang melintasi jembatan tersebut dapat memberikan uang sukarela, minimal Rp 2 ribu per motor.

"Saya hanya ingin menolong masyarakat daripada mutar jalan, maka saya buat jembatan ini, jembatan ini khusus pengendara sepeda motor," jelasnya.

Baca Juga: Dishub Kubu Raya Batasi Jam Operasional Kendaraan Angkutan Barang di Jembatan Kapuas 2