Bandung, Sonora.ID - Ada 22 persen dari penduduk Jawa Barat (Jabar) mengalami osteoporosis atau keropos tulang, dan sebagian besarnya dialami oleh perempuan serta yang sudah lanjut usia (lansia).
"Dari hampir 50 juta penduduk Jabar, ada sekitar 22 persennya itu mengalami keropos tulang. Dan ini dialami oleh sebagian besar wanitanya dan mereka yang sudah lansia," ucap Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Jabar dr. R Nina Susana Dewi usai pencanangan Gerakan Jawa Barat Melawan Osteoporosis, 'Kuatkan Tulang, Produktif Kini & Nanti', di Stadion Olah Raga (SOR) Arcamanik Bandung, Senin (12/9/2022).
"Hanya memang tidak semuanya lansia, tapi harus ingat, bila kita kekurangan kalsium atau vitamin D itu bisa menyebabkan osteoporosis. Apalagi bagi pecandu alkohol, kafein, dan rokok. Itu juga dapat menyebabkan osteoporosis. Makanya hindari itu semua dan mulai hidup sehat,” tegas Nina.
Di tempat yang sama, Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum mengatakan, bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar menyambut baik pencanangan gerakan Jawa Barat melawan osteoporosis.
"Pemprov Jabar sangat mendukung kegiatan ini, karena masyarakat yang sehat, kuat dan produktif merupakan sumber daya yang dapat menjadi modal bagi Jabar untuk terus maju," kata Wagub Uu.
"Bila semuanya sehat, kuat dan produktif, Jabar Juara Lahir Batin bukan hanya slogan tetapi sebuah kenyataan,” tegas Uu.
Lebih lanjut Wagub Uu mengatakan, gerakan ini harus dapat dirasakan oleh semua warga Jabar.
"Bukan hanya di kota-kota saja, tapi gerakan ini harus bisa juga dirasakan oleh warga yang tinggal di tempat terpencil di Jabar ini," imbuh Wagub.
Sementara itu, Ketua Perkumpulan Warga Tulang Sehat Indonesia (Perwatusi) Anita A. Hutagalung memaparkan, gerakan ini adalah kelanjutan dari program nasional yang pernah dicanangkan oleh Wakil Presiden Ma’ruf Amin.