Find Us On Social Media :
Perpustakaan Umum Palembang Koleksi 35.000 Buku (Sonora Palembang)

Lokasi Baru, Perpustakaan Umum Palembang Koleksi 35.000 Buku

Jati Sasongko - Kamis, 15 September 2022 | 08:25 WIB

Palembang, Sonora.ID - Setiap tahunnya, tanggal 14 September diperingati sebagai Hari Kunjung Perpusatakaan. Sejarah ditetapkannya peringatan Hari Kunjung Perpustakaan bermula di masa pemerintahan Presiden Soeharto.

Harapan Presiden Soeharto adalah agar dapat memberikan tujuan yang positif bagi gerakan aktivis intelektual di Indonesia, terutama di dalam menyebarkan budaya membaca pada generasi bangsa Indonesia.

Rita Asmaraningsih, Pustakawan Madya Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Palembang kepada sonora (14/09/2022) mengatakan bahwa perpustakaan umum Kota Palembang melayani masyarakat dan pemustaka yang membutuhkan informasi di perpustakaan umum kota Palembang.

“Masyarakat banyak yang memanfaatkan koleksi di perpustakaan. Memang saat pandemi kemarin mengalami penurunan, sekarang seiring melandainya Covid kunjungan sudah semakin meningkat,” ujarnya.

Ia menjelaskan koleksi buku yang ada di perpustakaan umum Palembang berjumlah 35.000 koleksi dari berbagai klasifikasi, mulai dari filsafat, agama, pengetahuan sosial, bahasa, science dan teknologi, kesenian, anak, geografi, dan sebagainya.

Pengunjung berasal dari beragam kalangan. Ada anak-anak, pelajar, mahasiswa serta masyarakat umum. Anak-anak banyak mencari buku-buku anak-anak, mahasiswa banyak mencari buku referensi perkuliahan, masyarakat umum banyak mencari buku-buku agama.

Perpustakaan umum kota Palembang mulai beroperasi dari jam 7.30 hingga 16.30 setiap hari Senin hingga Jumat, sementara hari Sabtu mulai pukul 8.00 hingga 12.00.

Baca Juga: Kepala Perpusnas: Transformasi Perpustakaan Membentuk Ekosistem Digital Nasional

“Sehari kunjunga rata-rata 15 hingga 20 pengunjung. Masyarakat masih membutuhkan perpustakaan konvensional dengan buku-buku koleksinya tetap menjadi daya tarik pemustaka. Mereka masih membutuhkan buku secara fisik,” pungkasnya.

Ia menambahkan untuk digitalisasi belum maksimal karena terkendala biaya. Saat ini digitalisasi untuk mengakses buku melalui link, untuk e-book belum tersedia.