Sonora.ID - Simak kisah soal berubahnya tubuh seorang influencer cantik menjadi mayat lantaran menggunakan pesugihan rambut orang yang telah meinggal.
Ratih menggeret-geret tanganku untuk sesegera mungkin mengikutinya. Malam itu, entah mengapa suasana amat mencekam, dan kabut turun dengan dinginnya. Baru pertama kali ini aku diajak berpacaran di bawah pohon rindang yang amat besar. Beberapa kaki dari pohon itu, astaga, terdapat sebuah kuburan yang tampak amat gelap.
Ratih memang aneh. Tapi, kuakui kecantikannya tak terkalahkan oleh siapapun. Ia bisa punya uang hanya dari bermain Instagram. Dan, di sisi lain, aku yang cuma melakoni pekerjaan serabutan ini seringkali iri. Tapi, ya ampun, menjadi pacarnya, aku merasa jadi lelaki paling beruntung di sepuluh abad terakhir.
Malam itu, entah mengapa, Ratih mengajakku pergi ke pohon itu. Ia memang perempuan yang sepertinya dekat dengan dunia gaib: saat berpacaran di kafe sekalipun, aku sering mendapati bibirnya seperti mengucap sesuatu secara lirih.
Tapi, apa boleh buat, keanehan itu adalah pemandangan sehari-hari yang kutemukan saat berpacaran dengannya, dan aku pun juga tak bisa melakukan apapun.
Mengetahui hal itu, aku tentu diam saja. Kalau-kalau aku berani mempertanyakan bahkan memprotes keanehan yang selama ini ia lakukan, bisa-bisa ia langsung memutusku. Dan, matilah aku.
Sebagaimana kutebak, sesaat setelah sampai di pohon itu, Ratih lalu menyuruhku duduk. Ia juga memaksaku memejamkan mata. Dan, sesaat setelah aku menutup mataku, aku mendengarnya duduk di sampingku. Ia sepertinya semacam sedang merapalkan beberapa mantra gaib.
Kejadian itu berlangsung cukup lama. Mulai ketika Ratih menyuruhku memejamkan mata hingga ketika kupaksakan diri untuk mencuri pandangan tentang apa yang ia lakukan, kuperkirakan waktu telah berjalan tak kurang dari dua jam. Dan, sumpah mati, sekujur badanku benar-benar merinding ketika berada di sana, bersila dan tak melakukan apapun.
Mencuri-curi pandang, saat itu kudapati Ratih berjalan pulang dari kuburan. Di tangan kanannya, kulihat dengan jelas ia menenteng banyak helai rambut. Meski di kegelapan malam, rambut yang jumlah helainya seperti milik seorang lelaki paruh baya yang berumur 80-an tahun itu tetaplah bisa kulihat dengan jelas.