Find Us On Social Media :
Kegiatan Dana Kemanusiaan Kompas memberikan pengobatan gratis pasien katarak di Perbatasan Timor Leste, Sabtu (17/9/22) (Fransiskus Patih Herin/Kompas)

Dana Kemanusiaan Kompas Gelar Operasi Katarak Gratis, 100 Penderita Katarak di Perbatasan Timor Leste

Jumar Sudiyana - Senin, 19 September 2022 | 11:39 WIB

Jakarta,Sonora.Id - Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas (YDKK) gandeng Himpunan Bersatu Teguh dalam menggelar operasi katarak gratis untuk warga di Perbatasan antara Indonesia dan Timor Leste pada 16-17 September 2022. Bantuan operasi katarak diadakan di Klik Pos Lintas Batas Negara Terpadu (PLBN), Desa Humusu Wini, Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur.

Antusias warga begitu terasa dari perjuangan yang dilalui, adapun warga mengendarai motor hingga mobil bak terbuka untuk menuju Wini dengan menempuh waktu selama tiga jam. 

Lebih dari 100 warga lanjut usia (lansia) telah mendaftar untuk mendapatkan bantuan pengelihatan. Hingga sore ini, lebih dari 50 warga yang telah mendapatkan bantuan operasi. 

Bantuan operasi katarak diberikan kepada warga yang lolos dalam prosedur pemeriksaan kesehatan.

Warga terlebih dahulu melakukanlaan pemeriksaan darah sebelum operasi untuk mengecek tekanan darah dan kadar gula. Pemeriksaan dilanjutkan dengan pemeriksaan mata secara fisik untuk menentukan kelayakan dalam menjalani operasi katarak. Pasien yang dinyatakan layak akan dituntun oleh petugas untuk masuk ke ruang operasi katarak. Operasi katarak berlangsung selama 10-15 menit, untuk satu pasien. 

Terdapat lima dokter spesialis mata dari Himpunan Bersatu Teguh yang dipimpin oleh dokter Andreas Sofiandi, dan beberapa asisten  dari Kabupaten Timur Tengah Utara untuk membantu operasi katarak .

“Ternyata banyak sekali penderita mata katarak yang membutuhkan penanganan, banyak kita temukan pasien di sini yang sudah tidak dapat melihat. Kondisi pengelihatan mereka sudah parah. Mereka terlambat mendapatkan penanganan,” ungkap dr. Andreas Sofiandi, Ketua Himpunan Bersatu Teguh.

Suasana haru di PLBN pecah seusai operasi berlangsung. Terlihat pasien yang semula masuk ke ruang operasi menggunakan bantuan tongkat untuk berjalan, keluar ruangan tanpa bantuan tongkat. Pasien merasa pengelihatannya lebih jelas seusai operasi, bahkan banyak yang tak mampu menahan haru.

Seorang pasien yang mendapatkan operasi katarak gratis, Kristina Uskono menyampaikan rasa syukurnya.

“Rasanya sangat bersyukur di sini ada operasi katarak gratis. Selama ini saya dan beberapa warga lain kesulitan untuk melihat, namun tidak memiliki dana untuk melakukan operasi”, kata Kristina

Pasien lainnya, Lasarus Sila (75) menangis terharu lantaran kembali bisa melihat setelah mengikuti operasi katarak di Wini, Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur