Sonora.ID - Bukan hal yang baru jika pesta demokrasi di Indonesia menjadi sorotan banyak pihak dan bahkan sudah dibicarakan sejak beberapa tahun belakangan ini, padahal Pemilihan Presiden baru akan diselenggarakan pada tahun 2024 mendatang.
Jika sebelumnya masyarakat dan survei yang menjadi sorotan mengenai tokoh yang akan menggantikan Presiden Joko Widodo, saat ini mantan presiden yang menjadi sorotan karena ungkapan atau pernyataannya beberapa saat yang lalu.
Dikutip dari Kompas.com, Mantan Presiden RI ke-6 yang juga adalah Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku mendapatkan tanda bahwa pemilu mendatang akan berjalan dengan tidak jujur.
Hal ini disampaikannya pada acara Rapat Pimpinan Nasional Partai Demokrat, dirinya menegaskan ia harus turun gunung untuk menghadapi Pemilu mendatang.
“Para kader, mengapa saya harus turun gunung menghadapi Pemilihan Umum 2024 mendatang? Saya mendengar, mengetahui, bahwa ada tanda-tanda Pemilu 2024 bisa tidak jujur dan tidak adil,” ungkapnya dalam kesempatan tersebut.
Tak hanya itu, pernyataan itu direkam dan videonya menyebar hingga menjadi viral di media sosial, sehingga masyarakat pun menyoroti isu ini.
Baca Juga: Ramalan Jayabaya: Ciri-ciri Orang Pengganti Presiden Jokowi di Pilpres Tahun 2024, Bisa Menebak?
Bukan hanya masyarakat, akibat menyebut Pilpres 2024 akan tidak jujur, SBY pun mendapatkan teguran dari para elite parpol.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Nurul Arifin, misalnya, pihaknya menegaskan agar sebaiknya tidak ada prasangka buruk dan memberikan edukasi kepada kader serta masyarakat untuk bisa menjadi pemilih yang cerdas.
“Sebaiknya kita tidak berburuk sangka, tapi turut mengedukasi pemilih untuk cerdas, menawarkan politik yang bersih dan jujur. Komitmen untuk tidak terpolarisasi dalam politik malah hal yang penting. Termasuk Pak SBY juga jangan menciptakan isu yang itu kita khawatir nanti justru mengundang keterbelahan,” ungkapnya tegas.
Senada dengan hal itu, Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Hasto Kristiyanto meminta SBY untuk menempuh jalur hukum atas adanya dugaan kecurangan tersebut.
Pasalnya, pernyataan itu bisa membuat fitnah pada kepemimpinan Presiden Jokowi.
“Semua akan fair kalau dilakukan dengan baik melalui jalur hukum daripada membuat pernyataan politik yang cenderung memfitnah Bapak Presiden Jokowi,” tegasnya.
Baca Juga: Soal Maju dalam Pilpres 2024, Anies Baswedan: Belum Ada Panggilan