Find Us On Social Media :
Sebanyak 184 Ribu KK di Kubu Raya Masuk Program Registrasi Sosial Ekonomi 2022 (Prokopim Kubu Raya)

Ada 184 Ribu KK di Kubu Raya Masuk Program Registrasi Sosial Ekonomi 2022

Indri Rizkita - Kamis, 22 September 2022 | 17:10 WIB

Pontianak, Sonora.ID - Sebanyak 184 ribu kepala keluarga (KK) di wilayah Kabupaten Kubu Raya masuk dalam program Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) 2022.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kubu Raya, Suwandi menerangkan bahwa berdasarkan informasi dari portalnya Bappeda, jumlah KK di Kubu Raya sebanyak 184 ribu dan akan menjadi sasaran BPS dalam satu bulan, mulai 15 Oktober sampai 15 November 2022.

“Sekarang data perlindungan sosial itu harus diperbarui. Menurut informasi dari portalnya Bappeda, jumlah KK di Kubu Raya sebanyak 184 ribu dan itu yang akan menjadi sasaran BPS dalam satu bulan, 15 Oktober sampai 15 November 2022,” ucapnya.

Baca Juga: Pemkab Kubu Raya Alokasikan Anggaran untuk Perlindungan Sosial Pekerja Rentan

Untuk memaksimalkan proses Regsosek tersebut, dia mengatakan, pihaknya telah merekrut 1.028 petugas yang akan melakukan sensus di wilayah Kubu Raya.

"Sesuai Instruksi Presiden RI bahwa harus dilakukan kegiatan Registrasi Sosial Ekonomi dalam rangka pemutakhiran data perlindungan sosial. Dalam hal ini, kami telah merekrut petugas sensus sebanyak 1.028 orang untuk melakukan proses pendataan di seluruh Kabupaten Kubu Raya ini," tuturnya.

Suwandi menambahkan pendataan tersebut dilakukan tanpa terkecuali, termasuk awak kapal, tuna wisma dan yang ada di lembaga permasyarakatan selama satu tahun itu semua akan didata.

"Dalam hal ini sangat penting keterlibatan Ketua RT setempat, sehingga petugas lapangan wajib lapor ke RT, mana batasnya, misalnya RT A jumlah KTP-nya sekian, dicek lagi benar apa tidak dari sekian KK tersebut, barulah kita print. Itu yang akan dikoordinasikan ke petugas dengan RT, karena kalau sudah tidak terdaftar dua kali, harus dikeluarkan," terangnya.

Suwandi berharap petugas sensus bisa mengenali wilayah setempat, untuk mempermudah proses sensus.

"Ada daerah yang jauh dan transportasinya cukup sulit, seperti untuk daerah yang menyeberang dan harus menggunakan speed boat, jadi kami harus membantu transportasinya juga. Intinya tidak ada KK yang terlewatkan," tutur Suwandi.