Banjarbaru, Sonora.ID – Harga karet di Kalimantan Selatan (Kalsel) mengalami penurunan yang cukup signifikan.
Berdasarkan data Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunak) Kalsel, karet dengan Kadar Kering Karet (K3) 100 persen, harganya hanya berkisar antara Rp18 sampai dengan Rp19 ribu per kilogram.
Harga tersebut mengalami penurunan sekitar Rp3 ribu per kilogram dari harga normal di kisaran Rp21 sampai Rp22 ribu.
Di tingkat Unit Pengolahan dan Pemasaran Bokar (UPPB), karet dengan kualitas K3 60-65%, harganya tercatat sebesar Rp10 hingga Rp11 ribu per kilogram.
Baca Juga: Harjad Ke-496 Banjarmasin, Pemko Pamerkan Kawasan Kampung Ketupat
“Dapat dikalikan kalau di tingkat petani langsung, K3 40 sampai dengan 50 persen harganya berkisar antara Rp6 sampai Rp8 ribu per kilogram,” ujar Kepala Kepala Disbunak Kalsel, Suparmi ketika dikonfirmasi di ruang kerjanya, pada Kamis (22/09).
Dijelaskan Suparmi, terjadinya penurunan harga karet ini dipicu oleh berkurangnya permintaan ekspor dar Kalsel.
Kondisi ini, sebut Suparmi, bisa terjadi karena stok karet yang berlimpah di negara tujuan ekspor.
“Penyebabnya karena berkurangnya permintaan ekspor. Bisa jadi di negara tujuan ekspor, stoknya masih ada,” beber Suparmi.
Untuk mengurangi beban petani karet, pihaknya lanjut Suparmi bekerjasama dengan pihak terkait, membantu dalam meringankan biaya produksi, salah satunya bantuan bahan pembeku lateks atau cairan pembeku getah karet.