Find Us On Social Media :
Altur Febriansyah, SH,Msi, Kadis PPKB Kota Palembang dan Dra Sarah, SH, MHum, Kabid KB mengunjungi Sonora Palembang pada Jumat (23/9/2022) untuk menjelaskan terkait kontrasepsi. (Dok. Sonora Palembang/Jati Sasongko)

Hari Kontrasepsi Sedunia, Dinas PPKB Palembang Ajak Kaum Pria Ikut MOP

Jati Sasongko - Sabtu, 24 September 2022 | 10:20 WIB

Palembang, Sonora.ID – Setiap tahunnya, tanggal 26 September diperingati sebagai Hari Kontrasepsi Sedunia (World Contraception Day).

Altur Febriansyah, SH,Msi, Kadis PPKB Kota Palembang kepada Sonora (23/09/2022) mengatakan bahwa tujuan peringatan hari kontrasepsi sedunia adalah untuk meningkatkan kesadaran akan penggunaan kontrasepsi dan memberikan pilihan untuk pasangan muda terkait kesehatan seksual dan reproduksi mereka.

Dalam menyiapkan keluarga, salah satu hal yang dilihat adalah usia perkawinan, di mana diharapkan wanita berusia 25 tahun dan laki-laki berusia 26 tahun.

Hal tersebut bertujuan agar keduanya sehat secara fisik dan mental, terutama untuk urusan alat reproduksi untuk wanita.

“DPPKB memberikan layanan kontrasepsi gratis yang akan dilaksanakan serentak di 18 kecamatan di Kota Palembang, berpusat di Kecamatan Alang-Alang Lebar Kelurahan Talang Kelapa di bidan praktek mandiri Ibu Bidan Lismarini, kerjasama dengan Kodim 0418 Palembang,” ujarnya.

Dra Sarah, SH, MHum, Kabid KB menambahkan pelayanan KB dilakukan di Kecamatan Alang-Alang Lebar diharapkan bisa memenuhi target yang ditetapkan pemerintah pusat.

Baca Juga: BP3KB Kubu Raya Dorong Peningkatan Pengguna Kontrasepsi Jangka Panjang

Adapun target tersebut yakni IOD sebanyak 1639 akseptor, implan sebanyak 3.021 akseptor, dan Metode Operasi Wanita (MOW) 341 akseptor, dan Metode Operasi Pria (MOP) sebanyak 150 akseptor.

Dalam prosesnya, untuk saat ini, baru ada 718 akseptor IOD atau sekitar 75% tercapai dari target, 2.117 akseptor implan atau 66% target, MOW sebanyak 75 akseptor atau sekitar 20,8%, dan MOP baru tercapai 3,16%.

“Pasangan muda paling banyak menggunakan kondom, yang paling sedikit MOP (Metode Operasi Pria). Kebanyakan laki-laki kurang minat. MOP untuk jangka panjang, untuk yang anaknya sudah lebih dari 3. Diharapkan kontribusi laki-laki jangan sampai tidak ikut andil. MOP yang diharapkan,” ujar Dra Sarah.

Hj. Kapiatul Ahliah, SE, MM Kabid Penyuluhan & Penggerakan menambahkan, kebanyakan pria menganggap MOP tabu.

Anggapannya, sperma akan hilang. Padahal melakukan MOP tidak menghilangkan sperma, hanya mengalihkan saluran sperma agar tidak bisa membuahi.

“Kami terus mengajak kaum pria yang anaknya sudah lebih dari 3 untuk ikut MOP, untuk mendapat angka lebih banyak karena angka itu sulit tercapai. Kadang mereka sudah di meja operasi tinggal eksekusi batal karena takut. Kami mengajak kaum pria untuk ikut MOP, bisa menghubungi kecamatan ada Korwil kami atau ke puskesmas terdekat,” ujarnya