Bandung, Sonora.ID - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) terus melakukan upaya edukasi pemahaman mitigasi bencana.
Gubernur Ridwan Kamil mengatakan, bahwa edukasi tersebut harus dilakukan dengan cara yang inovatif dan kreatif.
"Pemprov Jabar memberikan perhatian khusus kepada mitigasi kebencanaan melalui inovasi dengan cara-cara yang kreatif. Salah satunya adalah peningkatan kapasitas relawan dan potensi SAR melalui kompetisi Jabar Quick Response River Rescue Challenge (JRRC)," ucap Ridwan Kamil saat beraudiensi dengan Jabar Quick Response (JQR) di Gedung Pakuan Bandung, Jumat (23/9/2022).
Diketahui, JRRC adalah kompetisi SAR sungai yang diinisiasi langsung oleh Gubernur Ridwan Kamil dengan tujuan menciptakan potensi-potensi SAR yang memiliki kompetensi unggul dalam situasi krisis terutama pada bencana hidrometerologi yang mungkin terjadi di Jawa Barat.
"Dalam upaya mitigasi bencana, selain melatih para potensi SAR agar semakin mahir, upaya mengedukasi masyarakat umum dalam memahami alam dan melestarikannya juga harus terus dilakukan," papar Ridwan Kamil.
"Kita harus terus mencari cara-cara yang kreatif untuk mengedukasi masyarakat. Masyarakat kita harus hidup dengan realita yang hadir, memahami bahwa alam itu memiliki siklusnya sendiri," imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Panitia JRRC Sandi Prisma Putra mengatakan, JRRC akan dilaksanakan pada 29 September hingga 2 Oktober 2022 di Kabupaten Garut dengan memanfaatkan aliran Sungai Cimanuk di Kampung Patrol Desa Dangdeur Kecamatan Banyuresmi Kabupaten Garut. Peserta kompetisi sendiri berasal dari instansi, siswa, mahasiswa dan masyarakat umum serta komunitas se-Indonesia.
“Akan ada 60 tim yang mengikuti kompetisi dengan total 420 peserta,” beber Sandi.
Perlombaan sendiri terdiri dari 3 kategori lomba yakni Flip boat challenge, Z-drag rescue system challenge dan river rescue operation challenge.
Latar belakang diadakannya kompetisi yang baru pertama kali digelar di Indonesia itu adalah pentingnya kemampuan operasi penyelamatan di sungai berarus deras. Mengingat potensi bencana hidrometeorologis di Indonesia khususnya Jawa Barat sangat tinggi.
Diakhir, Sandi mengatakan, harapan dari kompetisi itu juga untuk membangun dan mengembangkan jaringan relawan spesialis pada aktivitas pencarian dan pertolongan di perairan.
"Jawa Barat memiliki 2.265 sungai dan anak sungai, dimana sepanjang 2021 saja menurut data dari Basarnas, terdapat 125 penanganan SAR di perairan," kata Sandi.
"JRRC juga merupakan bentuk pembinaan sekaligus upaya Pak Gubernur untuk memberikan ruang bagi potensi SAR di Indonesia dalam meningkatkan kompetensinya melalui kejuaraan yang berkualitas," pungkasnya.