Find Us On Social Media :
Jambore Aktivis Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM), di Hotel Dangau Kabupaten Kubu Raya, Senin (26/9). (Dok. Prokopim Kubu Raya)

17 Desa di Kubu Raya Ikuti Jambore Aktivis Perlindungan Anak

Indri Rizkita - Selasa, 27 September 2022 | 13:25 WIB

Kubu Raya, Sonora.ID - Sebanyak 17 desa di Kubu Raya menghadiri kegiatan Jambore Aktivis Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM), di Hotel Dangau Kabupaten Kubu Raya, Senin (26/9).

“Hari ini kami melaksanakan Kegiatan Jambore PATBM se-Kubu Raya, Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) ini adalah wadah dari kelompok masyarakat yang bersama-sama kepung bakul dengan pemerintah untuk mencapai mencapai tujuan perlindungan anak,” ucap Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (BP3KB) Kubu Raya, Dyah Tut Wuri Handayani.

Dyah mengatakan, perlindungan anak ini menjadi fokus oleh pemerintah daerah karena menjadi inisiasi dari Bupati Kubu Raya.

“Memang beliau sudah mengusung musrembang tematik yaitu terkait dengan pemberdayaan perempuan, perlindungan anak dan disabilitas,” tambahnya.

Baca Juga: Wagub Kalbar: Perguruan Tinggi Harus Ciptakan Kurikulum Sesuai Kebutuhan Nasional dan Global

Ia juga menjelaskan kegiatan ini mencakup dua kegiatan utama, yaitu pencegahan kekerasan terhadap anak dan membantu penanganan kasus-kasus kekerasan.

Dyah mengungkapkan, kekerasan anak meningkat saat kondisi pandemi kemarin, dan dengan adanya wadah masyarakat ini akan mempermudah dalam melakukan pencegahan lewat sosialisasi.

"Memang saat ini kita lihat trennya itu nampaknya meningkat pada saat pandemi kemarin dan wadah masyarakat ini menjadi sebuah sistem untuk melakukan pencegahan sosialisasi kemudian pendampingan pelaporan termasuklah juga membantu penjangkauan dengan pendamping dari BP3KB bersama unit pelaksana teknis daerah perlindungan perempuan dan anak,” tuturnya.

Turut hadir Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan yang mendukung pergerakan para penggiat yang di ikuti oleh 17 desa tersebut.

Baca Juga: Dampak Kenaikan BBM, Pemko Medan Beri Subsidi BLT ke Pengemudi Angkutan Umum Dalam Program SIBONAS

"Jadi ada 17 desa dan mereka inilah penggiatnya yang ditunjuk dan dipercaya, mudah-mudahan mereka bisa terus menggerakkan memantik inisiatif-inisiatif terutama mengembangkan forum anak desa itu,” ucap Muda.

Muda juga berharap forum ini akan terus berkembang dan dapat membantu melakukan sosialisasi terhadap perempuan dan anak.

"Forum anak desa ini jangan sampai hanya berakhir disitu saja nanti anak-anaknya tidak mengembangkan diri, mereka kan anak-anak perlu diperkuat, para mentor inilah yang terus membantu bahkan kerjasama dengan sekolah-sekolah,“ terangnya.

Muda juga mengatakan kegiatan ini tidak bisa dilakukan sendiri namun tetap perlu dukungan dari desa, dan forum ini juga diharapkan mampu untuk meyakinkan kepada perempuan dan anak untuk memahami kondisi yang harus dilindungi.