Medan, Sonora.ID - Seulas senyum mengambang di wajah Mindo Siahaan, tukang becak antar jemput anak sekolah di daerah Tembung, Rabu (28/9/2022).
“Kaki baru ini lebih ringan, selain gratis, lebih cantik dan aku yakin gak akan gampang terjatuh seperti kemaren-kemaren ini,” katanya.
Sekurangnya empat hari terakhir, ada ratusan kaum disabilitas seperti Mindo Siahaan datang dari berbagai kota di Sumatera Utara.
Mereka kembali meramaikan kantor Yayasan Sosial Moral Sejati Nusantara Abadi Ming Mien Shan Ge Medan di Jalan Negara 48B, Medan.
Baca Juga: OJK Sosialisasi tentang Jaminan Fidusia pada Perusahaan Pembiayaan Pasca Putusan MK
Setelah pengukuran tubuh untuk alat bantu organ gerak dalam bakti sosial untuk alat bantu organ tubuh buatan bagi masyarakat prasejahtera yang membutuhkan beberapa bulan lalu.
Kini semangat baru terlihat di wajah-wajah penerima manfaat bakti sosial itu. De Jiao Hui Indonesia membuktikan janji dari hati mereka kepada masyarakat luas.
“Kita berbagi antar sesama umat manusia,” ungkap J Kharil seorang aktivis sosial di lokasi Bakti Sosial digelar, Rabu (28/09/2022).
Pada pendistribusian ini, menurut Khairil, penerima manfaat dari alat bantu yang betul-betul gratis dan tidak ada penarikan biaya oleh siapapun kepada pemerima manfaat itu.
Dijelaskan lebih lanjut, sejak hari pertama hingga Rabu siang, ada 300-an berbagai alat bantu untuk kaki dan tangan, pengganti organ tubuh yang tidak sudah ada atau tidak berfungsi baik karena berbagai hal.
Melihat banyaknya peminat sepanjang proses bakti sosial, Khairil mengaku masih perlu banyak bantuan dan dana yang harus digalang dari berbagai pihak.
“Memang ada donator kita pada kegiatan Baksos ini, tapi akan sangat banyak lagi capaian yang bis akita peroleh saat pemerintah dan dermawan ikut turun tangan bersama untuk membantu saudara-saudara sebangsa dan setanah air in ikan?’ harapnya.
Dari perkiraan dan pendekatan data yang ada, menurut Khairil ada sekitar 1.000 penyandang diasabilitas yang memerlukan alat bantu pada organ tubuhnya yang kurang dan tidak berfungsi baik di Sumatera Utara.
Baca Juga: Resmikan Pasar Aksara, Wali Kota: Semoga Bawa Keberkahan dan Kesejahteraan
“Kalau kini baru bisa terbantu sekira 300-an orang, berarti masih banyak yang masih menanti uluran tangan dari saudara sebangsa dan setanah airnya,” ungkap Khairil.
Kalau sejauh ini, pihak penyelenggara bakti sosial ini menganggarkan donasi kaki palsu sekira Rp2.800.000-an per unit alat bantu, maka bisa dibayangkan jumlah dana yang diperlukan.
Begitu pun Yayasan Sosial Moral Sejati Nusantara Abadi Ming Mien Shan Ge Medan tetap akan melanjutkan baksosnya dan berupaya menyelesaikan semaksimalnya.
Bahkan saat kegiatan alat bantu anggota tubuh selesai, pengentasan masalah sosial yang berdampak pada kemiskinan dan kebodohan menjadi prioritas.
“Kita ingin apa yang kita rasakan juga bisa dirasakan orang lain dan kalu bisa penerima bantuaan saat ini malah bisa menjadi orang kuat, mandiri dan pada saatnya bisa bergerak membantu saudara-saudara yang membutuhkan,” ungkapnya.
Untuk itu dia mengajak segenap pihak peduli dan Yayasan Sosial Moral Sejati Nusantara Abadi Ming Mien Shan Ge Medan memberikan kesempatan kepada para calon donator untuk berpartisipasi.
Mereka membuka dompet donasi di Bank mestika dengan nomor rekening 10.100.14436.8 atas nama Moral Sejati Nusantara Abadi.
Secara nasional, Gerakan serupa juga dijalankan Yayasan serupa di berbagai kota di Indonesia, seperti Palembang, Surabaya, Singkawang dan kota-kota lain yang ada rangkaian Yayasan Moral Sejati Nusantara Abadi.