Find Us On Social Media :
Al Quran Akbar yang terletak di Palembang. (Wikimedia Commons/Its Palembang)

Agar Ramai Dikunjungi, Objek Wisata Harus Memiliki Diferensiasi

Jati Sasongko - Kamis, 29 September 2022 | 11:10 WIB

Palembang, Sonora.ID - Hari Pariwisata Sedunia diperingati setiap tanggal 27 September. Tahun 2022 ini, puncak perayaannya dilakukan di Bali.

Irwan Jaya, Wakil DPD HPI (Himpunan Pramuwisata Sumatra Selatan) kepada Sonora (28/09/2022) mengatakan bahwa saat pandemi Covid-19, pariwisata di Sumsel seperti mati suri.

Akan tetapi, sekarang sudah mulai meningkat. Hal tersebut diketahui sebab sudah pernah dilakukan pertemuan dengan para pelaku pariwisata di Sumatra Selatan.

“Mereka sudah mengembangkan daerah mereka seperti Pagar Alam, Banyuasin, Muba. Mereka sudah mulai mengembangkan desa-desa wisata. Mereka mulai mencari potensi pariwisata yang ada di daerah masing-masing,” ujarnya.

Ia juga mengatakan masyarakat Sumsel harus mencintai dan menghargai budaya-budaya yang ada di Sumsel.

Baca Juga: Nikmatnya Minum Dogan di Simpang Dogan Palembang

Selain itu, perlu memberikan pemahaman tentang sadar wisata kepada penduduk-penduduk yang ada di daerah wisata tersebut. 

Pemerintah pun perlu memperbaiki infrastruktur objek wisata yang akan dikunjungi, seperti jalan yang berlubang, kebersihan toilet, dan segala hal yang berbau kemudahan mengunjungi objek wisata.

Sementara masyarakat harus mempromosikan daerah wisatanya melalui media sosial.

Saat ini, siapa pun bisa mempromosikan apapun lewat media sosial masing-masing termasuk objek wisata di daerah mereka agar dikenal orang dari daerah lain.

Untuk membuat objek wisata dikunjungi oleh wisatawan, perlu diberikan diferensiasi atau perbedaan.

Di Palembang misalnya, di daerah Gandus yang dahulu tidak terkenal dan tidak pernah terjamah namun sekarang karena ada Al Quran Akbar menjadikan daerah tersebut dicari wisatawan untuk melihat objek wisata tersebut.

“Ini sesuatu yang berbeda dan membuat orang tertarik berkunjung. Daerah-daerah lain bisa mencontoh hal ini. Apa yang menjadi pembeda di daerah mereka sehingga membuat wisatawan rela datang berkunjung, tenut karena ada sesuatu yang berbeda. Pemahaman wisata juga harus dimiliki oleh orang sekitar objek wisata agar mereka dapat menjelaskan kepada wisatawan yang berkunjung nantinya,” ujarnya.

Baca Juga: Mengenal Dunia Barista, dari Rasa Penasaran hingga Bisa ke Luar Negeri

Ia berpesan agar masyarakat sumsel harus mencintai dan menghargai budaya dan sejarah di Sumsel.

Ini semacam identitas aset, jika dipromosikan dan banyak dikunjungi wisatawan luar maka akan menjadi pendapatan perekonomian bagi daerah itu sendiri.

"Selain itu kebudayaan akan lestari dan tidak akan bisa diambil oleh orang lain," tutupnya.