Sonora.ID - Mgr PC Mandagi mengutarakan harapannya secara pribadi kepada Paus Fransiskus saat keduanya bertemu di Vatikan.
Dirinya dan sekaligus umat Katolik di Keuskupan Agung Merauke sangat berharap Paus Fransiskus berkenan datang di Merauke, jika pimpinan Gereja Katolik Sedunia itu mengunjungi Indonesia.
“Jika harapan ini terkabul, tentu kunjungan ke Merauke akan menjadi salah satu agenda yang penting dan bahkan luar biasa bagi Keuskupan Agung Merauke. Saya juga meyakini bahwa umat Katolik seluruh Papua memiliki harapan yang sama,” ujar Uskup Agung Merauke itu.
Jika harapannya terkabul dan menjadi agenda perjalanan Paus Fransiskus, ada beberapa prosedur yang harus dilewati dan ditaatinya baik secara gerejani ataupun secara kenegaraan.
Pertemuan dan harapan Mgr Mandagi saat bertemu Paus Fransiskus ini menindaklanjuti pernyataannya setahun yang lalu saat menerima kunjungan Pendiri Paguyuban Wartawan Katolik Indonesia (PWKI) AM Putut Prabantoro, dan yang sekaligus juga Presidium Bidang Komunikasi Politik ISKA (Ikatan Sarjana Katolik Indonesia), di Merauke (01/06/2021).
Namun, ada satu syarat yang harus terpenuhi jika berharap Paus Fransiskus hadir di Merauke.
Bagi Mgr Mandagi, terbentuknya wilayah Papua Selatan menjadi provinsi baru hasil pemekaran di Papua merupakan pemecahan strategis dan sekaligus penyelesaian atas masalah Wilayah Papua termasuk konfliknya.
Mgr Mandagi, yang merupakan salah satu tokoh perdamaian konflik Maluku ini, melihat adanya ketidakadilan dalam distribusi dana otsus Papua dan digunakan tidak secara bijak sehingga menghambat pembangunan daerah-daerah di Papua.
Menanggapi terbentuknya Provinsi Papua Selatan, Mgr Mandagi menegaskan dirinya tidak menduga akan terjadi secepat ini.
Sebulan sebelum terbentuknya tiga provinsi Papua baru hasil pemekaran, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas terbang ke Vatikan dan atas nama Presiden Joko Widodo mengundang Paus Fransiskus untuk berkunjung ke Indonesia.