Kali ini, sekolah yang dinaungi Dinas Pendidikan Kota Medan (Pemko Medan) ini merugi puluhan juta atas kehilangan TV LED 32 Inc, Printer, AC, Pintu besi kantor Kepsek, Loudspeaker werless sebagai pengeras suara upacara, tas koper rainbow dari ruangan Kepsek.
Atas kejadian itu pihak sekolah melaporkan kasus itu ke Polsek Medan Timur yang dilaporkan langsung oleh Kepala Sekolah (Kepsek) Rohana Barus Spd, Sabtu (1/10/2022) pagi.
Ali Udin Siregar selaku Guru Olahraga di sekolah itu kepada wartawan mengatakan, pencurian itu diduga terjadi tadi malam, sewaktu hujan mengguyur kota Medan dan sekitarnya. "Diduga lebih satu orang pelakunya atau kalaupun satu orang pasti pakai alat seperti becak, karena barang yang diangkutnya banyak," kata Ali Udin, sambil menunjukan bukti laporan polisi Nomor : STTLP / 516 / IX / 2022 / SPKT / Polsek Medan Timur.
Pihak sekolah mengetahui pencurian itu sewaktu memasuki halaman sekolah sekira pukul 07.00 WIB. Pagi tadi begitu tiba di sekolah, Ali Udin bertemu dengan guru kelas 1 ibu Herni Pane, Spd yang melihat pintu kantor Kepsek sudah raib.
Pihak sekolah cerita, kalau tempatnya mengajar itu kerap dijadikan sasaran empuk maling. Sebab, kejadian serupa bukan kali pertama.
Ali Udin Siregar juga menambahkan aksi pencurian juga pernah terjadi beberapa waktu lalu.
Kemudian pada Selasa (1/2/2022) lalu sekitar pukul 03.00 dini hari, pelaku pencurian dengan mudahnya masuk ke halaman sekolah dikarenakan samping kanan sekolah tidak lagi memiliki pagar besi karena hilang dicuri.
Selain itu, sambung Ali Udin, kondisi pagar besi yang telah hilang semakin memicu aksi pencurian di sekolah dengan mudah. Bahkan, kini halaman sekolah jadi lokasi pedagang Tuak dengan seringnya ditongkrongi para pemabuk.
"Kami pun jadi resah, sudah ada 3 sepeda motor hilang disekolah ini bahkan lektop dan inventaris sekolah sebelumnya juga pernah kehilangan. Ditambah lagi sering ramai orang nongkrong di halaman sekolah karena ada penjual Tuak. Kami sudah larang, tapi mereka nggak menggubris," bilangnya.
Abdul Muis Tanjung (64) seorang tukang pangkas yang sudah puluhan tahun membuka usaha pangkasnya di sebelah sekolah tersebut mengaku, SD Negeri 060786 mengaku memang sekolah itu kerap menjadi sasaran pencuri.
Sampai-sampai suatu saat ia pernah melihat orang lain yang hendak mencuri pagar besi sekolah dengan cara merusak dan memotong besinya. "Naik angkot pelakunya, saya melihatnya lalu saya tegur, kemudian pria itu kabur," terangnya.
Dirinya menduga pelaku pencuri besi pagar sekolah itu menggunakan becak atau mobil sebagai alat angkut. "Saya tau dulu pagar ini besi, mungkin ini dicuri waktu malam, dan saya siang membuka pangkas disini," tutur Abdul Muis sembari menunjuk ke tempat usahanya yang bersebelahan dengan pagar sekolah.
Bukan hanya pihak sekolah, beberapa orangtua yang menyekolahkan anaknya di SD Negeri 060786 juga kerap mendengar kemalingan di sekolah itu. Orang tua murid juga menilai, adanya tembok pagar beton di depan sekolah yang nyaris runtuh sangat membahayakan anak-anak dan para siswa. Sebab, tembok beton nyaris tumbang termakan usia.
"Ini karena sudah lama, jadi butuh diperbaiki ulang. Kalau tidak segera dibangun dan diperbaiki, kita takutkan memakan korban," ujar Muhammad Suhendri Sitepu salah seorang wali murid yang anaknya duduk di kelas 3 SD Negeri 060786 tersebut.
Menanggapi laporan itu, Kapolsek Medan Timur Kompol Rona Tambunan, SIK menegaskan akan segera melakukan penyelidikan guna mengungkap dan menangkap pelakunya. "Kami upayakan segera mengungkapnya," tegas Rona.