Sonora.ID - Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia V, cerita rakyat merupakan salah satu jenis karya sastra dari zaman dahulu yang hidup di kalangan rakyat dan diwariskan secara lisan.
Kisah yang diangkat dalam cerita rakyat ini biasanya mengambil latar budaya masyarakat sekitar.
Biasanya mengisahkan mengenai tempat atau kejadian yang terjadi di sekitar tempat tinggal masyarakat tersebut.
Meski diangkat dari pemikiran fiktif masyarakat tersebut, ada pula beberapa cerita rakyat yang berasal dari kisah nyata yang mengandung beberapa pesan moral.
Berikut ini beberapa contoh cerita rakyat yang beredar di beberapa wilayah di Indonesia dan mungkin saja sudah pernah Anda dengar.
Baca Juga: 8 Contoh Teks Cerita Sejarah Singkat beserta Strukturnya, Lengkap!
Contoh Cerita Rakyat di Indonesia
1. Barang Mewah, Bawang Putih
Dahulu kala, ada sebuah keluarga yang hidup bahagia.
Mereka memiliki seorang putri cantik bernama Bawang Putih. Namun pada suatu hari, ibu Bawang Putih jatuh sakit lalu meninggal.
Setelah kejadian itu, Bawang Putih hidup dengan ayahnya. Ayah Bawang Putih adalah seorang pedagang yang sering bepergian jauh.
Lantaran tak tega meninggalkan Bawang Putih sendirian di rumah, akhirnya ayah Bawang Putih memutuskan menikah lagi dengan seorang janda yang telah memiliki satu anak yang diberi nama Bawang Merah.
Bawang Putih pun bahagia karena memiliki keluarga baru. Ibu tiri dan Bawang Merah bersikap sangat manis padanya.
Namun ternyata kebaikan itu hanya sesaat. Ibu dan kakak tiri Bawang Putih memiliki sifat yang jahat.
Mereka bersikap baik pada Bawang Putih hanya ketika sang ayah ada bersamanya.
Namun ketika ayahnya pergi berdagang, mereka menyuruh Bawang Putih mengerjakan
segala pekerjaan rumah seperti seorang pembantu.
Tiap hari dia harus melayani semua kebutuhan Bawang Merah dan ibu tirinya.
Sampai pada suatu pagi ketika Bawang Putih mencuci di sungai, tanpa disadari salah satu selendang kesayangan Bawang Merah hanyut.
Bawang Merah pun memarahi Bawang Putih lalu menyuruh Bawang Putih mencari selendang itu dan tidak boleh pulang sebelum menemukanya.
Hingga larut malam, selendang itu belum juga dia temukan.
Ketika tengah menyusuri sungai, Bawang Putih melihat sebuah gubuk,ternyata gubuk itu dihuni oleh seorang nenek sebatang kara.
Bawang Putih akhirnya meminta izin untuk menginap semalam.
Nenek itu cukup baik hati, dia mempersilahkan Bawang Putih untuk menginap.
Nenek itu juga menanyakan perihal tentang Bawang Putih, dan bagaimana dia sampai di tempat itu.
Bawang Putih pun menceritakan nasib yang dialaminya hingga nenek yang mendengar itu
merasa iba.
Ternyata, selendang yang dicari Bawang Putih ditemukan oleh si nenek.
Tapi, nenek itu mau menyerahkan selendang itu dengan syarat Bawang Putih harus menemaninya selama seminggu.
Bawang Putih menerima tawaran itu dengan senang hati.
Waktu seminggupun berlalu, dan kini waktunya Bawang Putih untuk pulang.