Find Us On Social Media :
Sekjen PDI P melakukan konferensi Pers usai acara Talkshow dalam rangka HUT ke 77 TNI di Gedung Badan Kesenian Nasional, PDI Perjuangan, Jakarta Pusat (Minggu 9/10/22). (OKI PRAKOSO)

Sekjen PDI-P: Indonesia Bukan Mencari Pemimpin Yang Pandai 'Menarasikan' Keberhasilan

Oki Prakoso - Senin, 10 Oktober 2022 | 18:54 WIB

Jakarta,Sonora.Id - Pasca pertemuan antara Presiden Joko Widodo dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarno Puteri di Batu Tulis, Bogor (Sabtu, 8/10/2022). Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto membeberkan sedikit pembicaraan tentang Pemilu 2024.

Hasto mengatakan PDI-P dalam arah menentukan siapa yang akan memimpin negara ini nantinya-- terkhususnya dalam bursa capres-cawapres--tidak ingin tergesa-gesa dalam mengambil keputusan. Ia menyebut Indonesia membutuhkan sosok pemimoin yang tidak hanya mampu 'menarasikan' keberhasilan saja melainkan pemimpin yang memiliki rekam jejak yang panjang.

"Pemilu ini kan merupakan momentun bagi kita utk mempersiapkan pemimpin bangsa.
Sehingga Yg dicari sosok yg betul2 bisa bertanggung jawab.Yg dicari bukan yg menarasikan keberhasialan saja, sehingga kalo ada banjir dikatakan jika ada 30 ribu RT dan kalo ada yg banjir 30 berarti itu hanya 1 persen".

Politik itu hukan kalkulasi 1-5 persen, tapi meruoakan suatu tanggung jawab bagi bangsa dan negara. Jumlah oenduduk kita yg begitu besar memerlukan suatu pemimpin yg memliliki rekam jejak yg panjang". Ujar Sekjen PDI-P, Hasto Kristiyanto di Gedung Badan Kesenian ODI Perjuangan, Jakarta (Minggu 9/10/2022).

Hal ini bisa saja ditujukan kepada bakal Capres yang diusung oleh Partai Nasional Demokrat yang sebentar lagi akan lengser sebagai Guberbir DKI Jakarta, Anies Baswedan. Pasalnya, belum lama ini Gubernur Anies Baswedan pernah berkomentar terkait banjir yang sedang melanda Jakarta akhir-akhir ini.

"Misalnya banjir di medsos jadi masalah, nyatanya dari RT kita ada 30 ribu, yang terkena banjir sekitar 30, it's not even one percent," kata Anies di Gedung Kompas Gramedia, Gelora, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (5/10/2022). Sebagaimana dikutip pada Kompas.com

Hasto menambahkan apa yang dibicarakan tersebut lebih dari sekadar apa yang menjadi permasalahan perpolitikan. Apa yang menjadi pertemuan tersebut bukan lain adalah untuk kepentingan masa depan bangsa.

"hal tersebut juga di dibahas dalam pertemuan antara Megawati dan Presiden Joko Widodo, tapi ini semua dilakukan bagi masa depan bangsa dan negara. Bagi kesenandungan kepemimpinan sejak jaman Bung Krno, Megawati, Jokowi dan kepemimpinann yg akan datang. Jadi hal tersebut juga dibahas ya kemarin". Ungkap Hasto.

Lebih lanjut, saat ditanya siapakah Capres dan Cawapres PDI-P, Hasto mengatakan semuanya adalah keputusan Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarno Putri.

"Tentang capres dan cawapres disiplin paryai itu adalah kewenangan Ibu Megawati. Kita mencalonkan pemimpin dengann suatu kesadaran terhadap masa depan. Bahwa menjadi pemimpin bangsa dan negara itu tidak ringan tanggung jawabnya. Karena itulah perlu dipersiapakan secara matang. Seluruh dinamika politik tentu saja perlu dicermati, tapi apa yg menjadi keperluan rakyat itulah yang akan dijawab oleh PDI-P". Sambung kader PDIP ini.