Find Us On Social Media :
Ilustrasi bidang kesehatan dan alkes (Kompas.com)

Indonesia-Jepang Sepakati Kerja Sama Penguatan di Bidang Farmasi dan Alkes

Stefani Windi Ataladjar - Selasa, 11 Oktober 2022 | 11:00 WIB

Sonora.ID - Indonesia dan Jepang menyepakati kerja sama untuk penguatan di bidang industri Farmasi dan Alat Kesehatan (Alkes) dengan melakukan penandatanganan komitmen kerja sama antara Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia (GPFI) dan the Federation of Pharmaceutical Manufacturers Association of Japan (FPMAJ), khususnya untuk membuka kontak dalam penjajakan co-production dan riset.

Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan, Kunta Wibawa Dasa Nugraha menyampaikan bahwa penguatan ini sejalan dengan enam pilar transformasi Kesehatan Nasional,.

Dimana saat ini Indonesia sedang mengembangkan platform digital kesehatan nasional (SatuSehat), dan pendekatan genomik (BGSi). Kedua program ini diharapkan dapat berkolaborasi dengan Jepang.

''Kami mengundang mitra dari jepang untuk turut berkontribusi dalam pengembangan teknologi farmasi dan alat kesehatan di Indonesia,'' ujar Sekjen Kunta dalam keterangan resminya di laman Kemenkes.

Baca Juga: Dinkes Kalbar Buka Pelayanan Vaksinasi Bagi Pelaku Perjalanan

Pada pilar ketiga, lanjut Kunta, pihaknya sedang berproses untuk mengubah ketahanan sistem kesehatan melalui peningkatan produksi farmasi dan alat kesehatan dalam negeri.

Selain itu, sesuai dengan kebutuhan layanan kesehatan baik di layanan Primer dan Sekunder, penguatan bioteknologi dilakukan melalui penguasaan vektor virus, teknologi berbasis asam nukleat, protein rekombinan untuk memproduksi vaksin dan obat-obatan bagi masyarakat di dalam negeri, seperti, eritropoietin, insulin, antibodi monoklonal dan produk turunan plasma. Di bidang farmasi, kami bertujuan untuk memproduksi 6 dari 10 Bahan Farmasi Aktif (API) secara lokal.

 Kunta berharap adanya eksplorasi lebih lanjut mulai dari kemitraan, transfer teknologi, hingga kolaborasi penelitian untuk dapat meningkatkan produksi alat kesehatan, bahan medis habis pakai di dalam negeri, dan manufaktur vaksin.

''Untuk mencapai target ketahanan tersebut, kami telah menetapkan kebijakan yang mencakup langkah-langkah kritis mulai dari fasilitasi uji klinis dan transfer teknologi. Dari sisi produksi juga diutamakan akslereasi produksi dari dalam negeri,'' katanya.

Baca Juga: Cegah Kanker Payudara, Kemenkes Luncurkan Slogan 'Ayo SADARI Setelah Menstruasi'