Sonora.ID - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melepas pekerja migran Indonesia (PMI) ke Korea Selatan, dengan skema government to government (G to G).
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi mengaku senang, mengingat PMI yang diberangkatkan merupakan sumber daya manusia (SDM) dengan kompetensi, keterampilan, pendidikan, serta optimisme dan semangat yang tinggi.
“Saya lihat tadi semangatnya (para PMI) betul-betul sebuah semangat yang optimistis. Saya senang karena Saudara-saudara ini disiapkan, ada pembekalan, tujuannya jelas,” ungkap Presiden Jokowi dalam acara pelepasan yang digelar Di Hotel El Royale, Jakarta, pada Senin, (17/10/2022)."
Jokowi pun meminta, dengan semakin banyaknya permintaan PMI melalui skema seperti private to private dan business to business, Kementerian Ketenagakerjaan dan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), dapat menyiapkan permintaan tersebut sehingga tenaga yang dikirimkan betul-betul memiliki keterampilan yang baik, dengan skill tinggi.
Baca Juga: Presiden Jokowi Cek Proyek Kereta Cepat, Dirut PLN: Infrastruktur Listrik Rampung Juni 2023
“Saya senang ini akan banyak lagi private-to-private, B2B yang permintaannya juga banyak, welder, ngelas, ada permintaan 1.800 (orang). Ini juga kalau tidak disiapkan, ini sebuah keterampilan yang tidak mudah. Ini tugas besar bagi Bu Menaker dan Pak Kepala BP2MI sehingga betul-betul pekerja-pekerja terampil dengan skill tinggi ini harus benar-benar kita siapkan,” ujarnya.
Presiden Jokowi pun menjelaskan, saat ini total PMI yang bekerja di luar negeri mencapai 9 juta orang, namun baru setengah dari jumlah tersebut yang merupakan pekerja legal secara hukum, sehingga BP2MI harus bekerja keras mencatat seluruh PMI di luar negeri, untuk mengurangi adanya pekerja migran ilegal.
“Inilah yang saya tugaskan sejak 2,5 tahun yang lalu kepada Pak Benny Rhamdani agar itu terus dipangkas, dikurangi, dan segera bisa dihilangkan. Semua pekerja migran kita harus tercatat, harus terpantau, harus bisa dilihat di mana dia bekerja, karena ini menyangkut perlindungan, menyangkut keselamatan kita semuanya,” jelas Kepala Negara.
Baca Juga: Menaker Ajak Partisipasi Aktif Masyarakat Cegah Penempatan PMI Nonprosedural
Presiden Jokowi juga berpesan kepada para PMI untuk bijak dalam menggunakan penghasilan yang telah didapatkan nantinya, mengingat jumlah penghasilan yang didapatkan nanti cukup tinggi.
Untuk itu, Jokowi mendorong para PMI menyisihkan penghasilannya untuk ditabung dan tidak konsumtif dalam menggunakan penghasilan tersebut.
“Jangan nanti mentang-mentang kita sudah di Korea yang dibeli handphone yang bagus, itu konsumtif hati-hati, beli pakaian yang bagus-bagus, yang bermerek. Masukkan ke rekening ya, ditabung dengan rekening yang jelas,” tuntasnya.