Makassar, Sonora.ID - Sejumlah pedagang kanrerong ri karebosi menolak direlokasi pemerintah setempat.
Salah satu pedagang, Novisa saat dikonfirmasi memilih bertahan meski sejumlah fasilitas telah diputus seperti listrik. Kondisi itu telah terjadi sejak Februari lalu.
Dampaknya, omzet menurun karena saat ini hanya bisa berjualan sampai jam 5 sore akibat tak adanya listrik.
"Sudah lama diputus itu Februari lalu. Kita menurun terus pendapatan (imbas pemutusan) dari biasanya Rp200 ribu perhari kini paling tinggi Rp70 ribu," ujarnya, Selasa (18/10/2022).
Baca Juga: Wali Kota Belum Putuskan Calon Pengganti Iman Hud, Tunggu Surat Kejati Sulsel
Dia mengaku keberaran dipindahkan karena sejumlah lods yang disediakan di kecamatan tidak begitu memadai. Banyak diantaranya yang justru terbengkalai.
Terlebih, lokasinya tidak strategis sehingga dikhawatirkan omset mereka terus jatuh.
"Banyak sekali, karena siapa yang mau tempati, juga tidak ada aturan Perwalinya," jelasnya.
Novisa memandang, upaya relokasi hanya sekadar ingin menyingkirkan pedagang saat ini. Pasalnya ada kabar pedagang saat ini akan digantikan dengan pedagang baru.
"Kan ada Perwalinya dari Pak Wali sendiri, kita di sini ada dasar," ujar salah seorang pedagang Novisa.
Sementara pemerintah Kota Makassar memastikan revitalisasi kawasan kuliner Kanrerong batal tahun ini.