Find Us On Social Media :
172 KK Terdampak Banjir Bandang di Kabupaten Jembrana, 2,165 Ton Beras Disalurkan (I Gusti Mariana)

172 KK Terdampak Banjir Bandang di Kabupaten Jembrana, 2,165 Ton Beras Disalurkan

I Gede Mariana - Rabu, 19 Oktober 2022 | 12:05 WIB

Jembrana, Sonora.ID - Hujan deras yang melanda Kabupaten Jembrana, Bali sejak seminggu terakhir mengakibatkan banjir di sejumlah lokasi khususnya area sekitaran bantaran sungai.

Dampak banjir terparah terjadi di Lingkungan Bilukpoh dan Desa Penyaringan, Mendoyo, Jembrana yang disebabkan oleh meluapnya sungai Bilukpoh hingga menyapu rumah warga di bantaran sungai.

Selain merusak rumah warga di Bilukpoh, kelurahan Tegal Cangkring dan Desa Penyaringan, banjir ini juga mengakibatkan akses jalan Denpasar-Gilimanuk lumpuh total akibat akses jalan dan jembatan penuh dengan kayu dan material banjir.

Data menunjukkan di Lingkungan Bilukpoh, banjir telah menyebabkan 71 KK menjadi korban.

Baca Juga: Tinjau Lokasi Banjir dan Posko Warga Di Bilukpoh, Gubernur Koster Jamin Makanan, Obat-Obatan Hingga Siapkan Lahan Bagi Warga Terdampak

Sebagian besar korban mengungsi di rumah kerabat dan 25 KK mengungsi di posko pengungsian yang di pusatkan di Bale Tempek Kerta Sari, Bilukpoh.

Sedangkan di Desa Penyaringan korban banjir bandang mencapai 101 KK yang berada tepat di bantaran timur sungai.

Pasca mulai dibukanya akses jalan Denpasar-Gilimanuk, Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali, Ny. Putri Koster, Selasa pagi, 18 Oktober 2022 menyerahkan bantuan kepada para korban bencana di Lingkungan Bilukpoh dan Desa Penyaringan berupa 2,165 ton beras yang disalurkan kepada seluruh korban banjir bandang di Kecamatan Mendoyo, Jembrana bersama dengan TP PKK Kabupaten Jembrana.

“Saat ini yang paling penting, bapak-ibu seharusnya mendapatkan tempat tinggal yang sehat dan layak”, ungkap ketua TPP PKK yang akrab disapa Bunda Putri. Ia menginisiasi agar keluarga yang terdampak banjir dapat dititipkan sementara kepada keluarga lain yang tidak terdampak sehingga keluarga korban banjir akan terjamin kesehatannya.

Menurut Bunda Putri lingkungan posko pengungsian korban banjir saat ini masih tidak layak.