Denpasar, Sonora.ID - Jalan Raya Denpasar-Gilimanuk tepatnya di Jalur KM 121-122 Penginuman Gilimanuk, dikenal memiliki banyak kisah mistis karena kerap terjadi hal-hal diluar nalar di jalur yang dikelilingi hutan yang masih termasuk Taman Nasional Bali Barat ini.
Sudah bukan rahasia lagi jika di jalur ini merupakan jalur angker dengan serentetan peristiwa kecelakaan yang bisa dikatakan aneh atau mustahil terjadi dan sering menelan korban jiwa
Pemangku Pangempon Pura Tirta Empul Purwoning Jagat, Mangku Nengah, yang letaknya sekitar 500 meter dari jalur ini, menyebutkan bahwa jalur ini memang sangat angker karena di sini alas (hutan) Madurgama.
Banyak wong samar yang berkeliaran di sekitar sini dan sudah berulangkali ada kecelakaan hingga meninggal dunia di sini, seperti truk dan mobil yang terguling tanpa sebab jelas, bahkan ada yang meninggal bunuh diri usai menenggak racun.
Baca Juga: 10 Gunung Paling Angker di Pulau Jawa, Ada yang Jadi Kerajaan Gaib
Menurut warga sekitar, sebelum terjadi kecelakaan, di jalur ini akan muncul sosok naga bertubuh pendek yang tak memiliki ekor, atau terkadang sosok naga tanpa kepala, sosok ini lebih dikenal sebagai Naga Bontot (naga buntung) oleh warga, sosok tersebut diyakini sebagai ancangan di Pura Tirta Empul Ulu Purwoning Jagat.
Awalnya, terlihat seperti sebuah potongan kayu besar berwarna cokelat kemerahan yang tiba-tiba berada di tengah jalan dan tak lama kemudian kayu tersebut mendadak hilang tanpa sebab.
Jika melihat potongan kayu tersebut warga diimbau untuk berhenti sejenak dan tak melintasi kayu tersebut agar terhindar dari musibah, Kayu tersebut diyakini perwujudan dari sosok Ancangan Betara berupa Naga Buntung.
Naga Bontot ini memang kerap muncul sewaktu-waktu dan biasanya menampakkan dirinya kepada orang yang disinyalir usai melakukan hal yang tidak pantas atau orang yang sedang cuntaka.
Selain Ancangan Naga Bontot, di kawasan Pura Tirta Empul Purwoning Jagat ini juga dijaga oleh Ancangan dua ekor Macan berupa Macan Gading dan Macan Selem yang juga bisa menampakkan dirinya sewaktu-waktu.
Baca Juga: Kisah Barong Landung, Cerita Cinta Putri Cina dengan Raja Bali