Find Us On Social Media :
Talkshow SmartFM disiarkan langsung di Benteng Fort Rotterdam Makassar (Sonora.ID)

Buka Ruang Pelaku Budaya di Makassar Melalui Layanan QRIS

Muhammad Said - Kamis, 20 Oktober 2022 | 20:35 WIB

Makassar, Sonora.ID - Pandemi Covid-19 membuat pelaku seni budaya kehilangan ruang untuk berekspresi.

Seperti diungkap Erwin Zainuddin, Ketua Kelompok Penyanyi Jalanan (KJP) Makassar. Dia mengatakan, itu dirasakan hampir semua pelaku seni terutama bidang musik.

Olehnya, menyampaikan apresiasi atas berbagai program pemerintah. Diantaranya, fasilitasi pertunjukan secara daring dan melalui layanan QRIS.

"Kami bersyukur dan berterima kasih karena program ini sangat luar biasa kami kan sering melakukan penggalangan dana untuk warga terdampak bencana jadi orang nyumbang," ujarnya.

Baca Juga: Makassar Optimalkan Peran Kampung KB, Kejar Target Zero Stunting 2024

Hal itu disampaikan saat mengisi talkshow Smart FM Makassar dan disiarkan langsung di Benteng Fort Rotterdam, Jalan Ujung Pandang, Makassar.

Sementara Direktur Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan Kemendikbud Judi Wahjudin mengatakan, itu bagian dari programnya. Dia menjelaskan, layanan QRIS bisa dipergunakan untuk mendapatkan apresiasi pertunjukan baik daring maupun luring.

Melalui sosialisasi QRIS ini, diharapkan pelaku seni budaya mendapatkan pengetahuan tentang tata kelola keuangan berbasis digital.

"Tentu Covid 19 semua terdampak, pada saat itu jajaran pimpinan membuka peluang terkait layanan daring bagaimana pelaku budaya kita support produk di daring kan tentu terbatas, jadi ada ratusan pelaku budaya dibuka layanan melalui kanal budaya," jelasnya.

Judi menambahkan, para pelaku seni budaya ditantang untuk meningkatkan kreativitas mereka untuk mendapatkan apresiasi dari masyarakat. Pertunjukan yang digelar bisa dilakukan di berbagai platform sosial media yang mereka miliki.

"Dengan adanya layanan QRIS bisa terbantu terkait apresiasi masyarakat itu tinggal scan barcode itu langsung masuk ke rekening itu jadi mudah," tambahnya.

Di tempat yang sama Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Makassar, Kwandy Salim mengatakan seniman jalanan bagian dari daya tarik wisata.

"Karena seorang penyanyi pengamen tidak mungkin menyanyi di pantai kosong pasti yang berhubungan dengan wisatawan seperti kyliner dan hotel ini menyangkut ruang ekspresi," tutupnya.

Baca Juga: Pemkab Karanganyar Permudah Sedekah di Masjid Pakai QRIS