Find Us On Social Media :
Kegiatan JIFest 2022 berlangsung di Grand Atrium Pakuwon Mall Surabaya mulai 27-30 Oktober 2022. (Sonora/Yuni)

JIFest 2022, Dedy Patria: Kita Akan Evaluasi Hasilnya

Budi Santoso - Kamis, 27 Oktober 2022 | 18:40 WIB

Surabaya, Sonora.ID - Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan 2 dan Manajemen Strategis Dedy Patria menyampaikan akan mengevaluasi kegiatan Jatim Inclusion Festival (JIFest 2022) yang berlangsung di Grand Atrium Pakuwon Mall Surabaya mulai 27-30 Oktober 2022.

"Target gelaran JIFest 2022, target untuk inklusi, pembukaan rekening perbankan masing-masing industri dan produk apa yang dijual. Apa yang mereka capai selama festival ini pasti akan kita evaluasi hasilnya," tegas Dedy Patria, Kamis (27/10/2022).

"Kita survei 3 tahun sekali (2013, 2016, 2019) dan 2022 hasilnya belum keluar, namun sebagai info sementara  angka inklusi sudah di atas 90 persen, " imbuh Dedy.

Menurutnya, target yang mereka tetapkan di 2022 ini bukan seluruhnya atau semua tapi ada yang sudah mencapai sehingga ia optimis semua juga akan bisa mencapai karena melihat perkembangan UMKM dan KUR di Jatim potensinya besar sekali dan upaya mereka untuk berpartner dan berkolaborasi dengan yang lain tinggi.

Baca Juga: Selain Menunggu Obat, Pemkot Surabaya Lakukan Pengawasan dan Pencegahan Gangguan Ginjal Akut

"Literasi masih rendah atau belum setinggi inklusi. Nah disitulah gap. Masyarakat belum mengetahui, belum terlitered, belum paham, belum yakin terhadap produk yang mereka beli atau investasi yang mereka lakukan. Tapi mereka sudah melakukan. Gap inilah yang banyak menyebabkan masyarakat terjebak investasi bodong, membeli produk yang tidak jelas. Kita berusaha memperkecil gap ini sehingga kedepan korban tidak banyak lagi. Kita dari sisi otorisasi keuangan juga melayani pengaduan konsumen. Bila literasi dan inklusi meningkat diharapkan pengaduan makin berkurang," pungkasnya.

Lebih lanjut disampaikan bahwa perkembangan industri jasa keuangan di Jawa Timur dari sisi stabilitas sektor jasa keuangan masih terjaga selama September 2022.

Kecukupan modal terjaga di atas threshold, pada September 2022 mencapai 23,43 persen, 4 BU Ber KP (September 2021; 21,14 persen) sedangkan kecukupan likuiditas disampaikan mencukupi untuk antisipasi kebutuhan masyarakat di posisi 31,35 persen AL/DPK per September 2022, sementara risiko kredit termitigasi pada posisi NPL net perbankan 1,41 persen dibandingkan September 2021 yaitu 1,67 persen.

Sementara dari sisi kinerja sektor jasa keuangan juga terjaga dengan pertumbuhan perbankan (yoy) dari sisi aset mencapai 3,85 persen sebesar Rp. 767,2 Triliun (September 2021: 8,64 persen). Kredit 6,78 persen sebesar Rp. 528,8 Triliun (Septembet 2021: 2,24 persen).

Pertumbuhan pasar modal (yoy) untuk investor saham 44,40 persen atau 558,1 ribu (September 2021: 118,50 persen), kepemilikan saham 37,04 persen senilai Rp.92,1 Triliun (September 2021: 60,59 persen).

Pertumbuhan industri non-bank (yoy) terlihat dari pertumbuhan perusahaan pembiayaan 4,08 persen senilai Rp. 37,8 Triliun (pembiayaan yoy Agustus 2021: -5,85 persen) serta fintech P2P tumbuh 90,58 persen senilai Rp.5,9 Triliun (pembiayaan yoy Agustus 2021: 127,47 persen).

Baca Juga: 22 Ribu Lebih Pengemudi Surabaya Dapat Jatah BLT BBM Total Senilai Rp 8,9 Miliar