Find Us On Social Media :
Gangguan mental bukanlah lelucon. (Pixabay/johnhain )

Kenapa Kita Tak Boleh Bercanda soal Gangguan Mental? Apa Bahayanya?

Alifia Putri Yudanti - Sabtu, 29 Oktober 2022 | 13:05 WIB

Sonora.ID  - Kesehatan mental selalu menjadi sasaran dalam lelucon. Bahkan, beredar pula meme soal kesehatan mental yang kerap mengejek penderitanya. 

Namun, hal ini bukan datang tanpa sebab. Pasalnya, kejadian ini bermula dari orang-orang yang kerap menggunakan tameng “gangguan mental” untuk membenarkan kesalahannya.

Ejekan soal gangguan mental ini juga dirasakan oleh Ojan yang memiliki ibu pengindap gangguan mental. Teman-temannya pun kerap menjadikan penyakit ibu Ojan sebagai lelucon sehingga membuatnya ikut terpuruk.

Padahal, ia harusnya diberi dukungan karena telah merawat sang ibu sembari bersekolah. Kisah lengkapnya tersedia di siniar Obrolan Meja Makan episode “Dia Ibuku..... Part 1 yang dapat diakses melalui https://dik.si/AJ_IbuPart1.

Stigma soal kesehatan mental memang masih banyak beredar di masyarakat yang belum teredukasi.

Hal ini semakin diperburuk dengan penggunaan penyakit mental sebagai bahan lelucon yang melanggengkan prasangka terhadap orang-orang yang memiliki masalah ini. 

Kesehatan mental juga diremehkan dan digunakan sebagai anak muda sebagai bahan hiburan.

Kita kerap menemui penggunaan term depresi untuk suatu masalah yang sebenarnya masih dalam kondisi ringan dan dapat diatasi.

Padahal, sebenarnya gangguan mental itu menyiksa penderitanya. Bahkan, tak ada humor di dalamnya. Setiap harinya, para penderita dan keluarga yang merawatnya harus berjuang jika sewaktu-waktu trigger muncul.