Pekanbaru, Sonora.ID - Wakil Bupati Rokan Hilir, H. Sulaiman, SS, MH berharap OPD terkait, Camat sampai ke level Kepenghuluan untuk komitmen menurunkan angka stunting di Kabupaten Rokan Hilir.
"Karena waktunya cuma tinggal dua tahun lagi. Presiden mengamanatkan pada tahun 2024 nanti penurunan stunting harus mencapai angka 14% di seluruh Indonesia. Apalah gunanya pembangunan kita bagus tetapi angka stunting kita tinggi," kata Wabup pada kegiatan Rekonsiliasi Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Kabupaten Rokan Hilir, di Aula Ruang Rapat Setda Lantai III Kantor Bupati Rokan Hilir, pada Rabu (02/11/2022).
Beliau menyampaikan tentu masalah Stunting ini tidak bisa bekerja sendiri-sendiri, kekompakan harus dijalankan dan ditingkatkan. Beliau berharap pihak kecamatan sering berkoordinasi dengan Kementerian Agama dan Dinas Kesehatan.
Jika perlu, kalimat Stunting dirubah dengan istilah yang lebih akrab ditelinga masyarakat agar mudah diimplementasikan programnya dilapangan.
Dalam kesempatan itu, Wabup juga meminta kepada Kemenag untuk melakukan screening kepada pasangan pra nikah untuk menjaga kesehatan melalui Dinas Kesehatan.
“Stunting program utama kita untuk pembangunan Indonesia mencapai generasi emas 2045,“ terangnya.
Harapannya semoga Kabupaten Rokan Hilir bisa mencapai zero stunting dengan motto Cegah Stunting Itu Penting.
Baca Juga: PHR Dorong Penanganan Sampah Menuju Indonesia Bersih 2025
Sementara itu di tempat yang sama, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Riau, Dra. Mardalena Wati Yulia, M.Si menyampaikan kegiatan rekonsiliasi stunting bertujuan untuk konvergensi, sinergi pemerintah dan swasta semua lintas sektor untuk menuntaskan permasalahan stunting yang tergabung dalam Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS).
Beliau mengungkapkan, berdasarkan hasil SSGI Tahun 2021 angka stunting di Rokan Hilir tertinggi di Riau yaitu 29,7%. Dengan kekuatan tenaga sebanyak 947 Tim Pendamping Keluarga yang sudah dilatih di tahun 2021 dan 2022 yang terdiri dari Bidan Desa, Kader PKK dan Kader KB diharapkan dapat mendampingi keluarga yang beresiko stunting.
Beliau menyebutkan, pemerintah juga sudah menyiapkan aplikasi Elsimil yakni aplikasi siap nikah dan siap hamil yang didampingi oleh Tim Pendamping Keluarga.
"Bagi pasangan pra nikah jangan takut untuk tidak menikah, hanya saja nanti didampingi Tim Pendamping Keluarga karena jika HB rendah akan diberikan tablet tambah darah dan jika sudah hamil kondisi bayinya sehat" terangnya.
Turut hadir pada kegiatan ini perwakilan dari Dandim 0321/Rohil, Kepala OPD terkait, Camat se Kabupaten Rokan Hilir dan KUA se Kabupaten Rokan Hilir.
Dalam kesempatan ini juga dilaksanakan Penandatangan Komitmen Bersama tentang Pendampingan Konseling dan Pemeriksaan Kesehatan 3 (tiga) bulan Pra Nikah sebagai Upaya Pencegahan Stunting dari Hulu oleh Camat dan KUA se Kabupaten Rokan Hilir.