Pontianak, Sonora.ID - Ditandai dengan pengalungan tanda peserta, Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat Harisson, membuka secara resmi kegiatan Pelatihan Revolusi Mental di Lingkungan Pemerintah Provinsi Kalbar yang bertempat di Aula Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Kalbar, Senin (7/11).
Kegiatan yang diselenggarakan oleh BPSDM Provinsi Kalbar ini merupakan Program Nasional yang dicetuskan oleh Presiden RI, Joko Widodo pada tahun 2014 dalam memperkokoh kedaulatan, meningkatkan daya saing serta mempererat persatuan bangsa.
Dalam sambutannya, Harisson menegaskan bahwasanya dari indikator yang ingin dicapai, harus mampu menuntaskan indikator-indikator tersebut.
Kemudian dari aspek pembinaan mental, harus dilakukan sejak usia dini.
Hal ini untuk menumbuhkembangkan nilai positif dari pribadi seseorang dari kecil sehingga terbiasa hingga dewasa.
Baca Juga: Kemenkes: Persoalan Stunting Membutuhkan Kolaborasi Semua Pihak
"Di salah satu negara maju yaitu negara Jepang, saya melihat anak-anak kecil, sudah ditanamkan dengan nilai-nilai kepribadian yang kita anggap sederhana. Mereka tidak muluk-muluk. Mereka diajarkan bagaimana cara mengantri yang baik dan bersabar. Guru-guru disana tidak khawatir apabila anak-anak didik mereka tidak memiliki nilai kognitif yang tinggi (pintar), namun mereka lebih khawatir apabila anak-anak murid mereka tidak bisa antri dan egois,” ungkap Harisson.
Ia menuturkan, revolusi mental itu terbentuk dengan sendirinya karena keikhlasan dari pribadi yang bersangkutan untuk menjadi lebih baik.
"Bahwasanya dalam revolusi mental, tidak berdiri sendiri melainkan banyak faktor. Seperti penerapan core value ASN Berakhlak. Ini sejalan dengan apa yang diutarakan Bapak Gubernur selama ini, dimana beliau menjelaskan ada 4 poin penting kunci kesuksesan seseorang. Pertama memiliki kejujuran, disiplin, dukungan dari orang terdekat serta memiliki kemampuan (skill),” terangnya.
Mengakhiri sambutannya, Harisson berpesan, jika Pemprov ingin sukses dalam mengelola SDM, harus mampu mencetak ASN yang loyal dan militan.
"Kalau Pemprov Kalbar mau berhasil, harus mampu menghasilkan/mencetak kader ASN yang memiliki loyalitas dan berintegritas tinggi. Mampu menyelesaikan tugas, sampai benar-benar tuntas, dan harus militan," tutup Harisson.
Baca Juga: Pemkab Landak Resmikan Lapangan Burung Berkicau Keto Rame