Sonora.ID - Saat mempelajari Bahasa Indonesia, kamu mungkin sudah tidak asing dengan majas klimaks dan antiklimaks.
Untuk membedakan kedua jenis majas ini, kamu bisa mengetahuinya melalui pengertian dari majas-majas tersebut berikut ini.
Majas klimaks merupakan gaya bahasa yang menunjukkan tentang suatu hal yang berkembang secara runtut atau berangsur-angsur.
Melalui majas ini, penikmat karya sastra dapat mengetahui perkembangan suatu hal dari terkecil sampai terbesar dalam hierarki tertentu.
Baca Juga: 33 Contoh Majas Sinekdoke Pars Pro Toto dan Totem Pro Parte, Lengkap!
Ciri utama dari majas ini adalah penggunaan kata satu, dua, tiga, dan seterusnya. Lalu, penggunaan kata seperti, sampai, hingga pun dapat menunjukkan penggunaan majas klimaks.
Berbeda dengan klimaks, majas antiklimaks adalah gaya bahasa yang menujukkan penurunan secara berangsur-angsur dari hierarki tertentu.
Penggunaan majas ini akan menunjukkan suatu hal berangsur berubah dari posisi atas ke posisi bawah.